Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Borobudur dan Pariwisata Jateng Lainnya Tak Tergarap Optimal. Ini Biang Keroknya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui potensi pariwisata di wilayahnya tidak tergarap secara optimal.
Biksu di Candi Borobudur/Antara
Biksu di Candi Borobudur/Antara

Kabar24.com, SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui potensi pariwisata di wilayahnya tidak tergarap secara optimal.

Menurut Ganjar, kendala bagi kemajuan pariwisata yakni pada infrastruktur jalan yang buruk, ketersedian sarana transportasi kurang, hotel, serta kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dan peran pemerintah daerah setempat.

Salah satu potensi wisata yang menarik di Jateng adalah Candi Borobudur.

Ganjar menganjurkan potensi pariwisata perlu dilakukan promosi yang lebih gencar dan menambah event untuk menarik wisatawan datang ke Candi Borobudur, Dieng, dan objek wisata lainnya.

“Apalagi tradisi dan budaya masyarakat kawasan Borobudur dan Dieng luar biasa menarik untuk dijual kepada wisatawan,” ujanya dalam keterangan resmi, Rabu (17/6/2015).

Politikus dari PDIP ini memaparkan Candi Borodudur merupakan satu kesatuan terikat dengan lingkungan sosialnya (cultural landscape).

Menurutnya, Candi Budha itu menjadi magnet utama dalam membangun kerjasama pariwisata Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang).

Situs Candi Borobudur yang berada di tengah tiga daerah tersebut memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan.

Antara lain wisata budaya, kuliner, sejarah, alam, wisata berbasis pedesaan, dan industri kreatif. Karenanya, perlu ada konsep dan sistem pengelolaan yang lebih terencana untuk mengembangkannya.

Tidak kalah penting adalah peran serta kerjasama antarpemda dan pemprov.

“Jika lingkungan tempat wisata bersih dan menarik, sarana penunjang memadai, maka wisatawan akan stay lebih lama, mereka berbelanja banyak, dan pulang berkata dahsyat,” terang dia.

Gubernur menyebutkan, kunjungan ke Candi Borobudur, Candi Prambanan dan DIY ditargetkan sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini dan 20 juta pada 2019.

Untuk itu, perlu membenahi sarana dan prasarana umum, memperbaiki infrastuktur, menyiapkan hotel yang lebih memadai, serta menggandeng berbagai pihak termasuk swasta untuk promosi.

Hal senada disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Presiden Joko Widodo mencanangkan peningkatan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur dan sekitarnya sebanyak dua juta orang.

Dengan target tersebut, butuh sekitar 20.000 kamar hotel, penambahan sarana penunjang lain, serta pengembangan daerah sekitar Borobudur sebagai penyangga pariwisata yakni Joglosemar.

Untuk mewujudkannya, dia meminta masing-masing daerah harus berkomitmen mengembangkan destinasi pariwisata.

Ganjar mengatakan pembangunan dan pengembangan objek pariwisata tidak boleh merusak tapi harus mengedepankan lingkungan.
“Terutama kepala daerah baik bupati maupun walikota telah berjanji, kalau akan membangun harus ramah lingkungan dan mempertahankan kawasan agar tetap lestari," terangnya.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan, Ratu Boko Laily Prihatiningtyas menambahkan berbagai upaya dilakukan supaya masyarakat memahami, mengapresiasi, kemudian mencintai, lalu menjaga, dan melestarikan warisan budaya termasuk Candi Borobudur.

Pihaknya tidak hanya menggandeng swasta tapi juga melibatkan masyarakat lokal. Dia mengakui pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi salah satu tantangan utama.

“Tenaga kerja yang terserap sekarang sekitar 300 orang, sedangkan jumlah pedagang di kawasan Borobudur sekarang sekitar empat ribu,” katanya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jateng Joko Suratno mengakui ada beberapa infrastruktur menuju lokasi pariwisata yang perlu dibenahi.

Namun demikian, dia mengatakan wisatawan yang berkunjung ke wilayah makin meningkat setiap bulannya. Hal ini tidak lepas dari promosi dari Pemprov Jateng, industri maskapai penerbangan dan masing-masing pemerintah daerah.

General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Semarang I Wayan Supatrayasa menambahkan destinasi wisata di Jateng cukup bagus bilamana pelaku usaha, asosiasi pariwisata, pemerintah daerah dan maskapai penerbangan turut bekerjasama mempromosikan potensi yang ada di wilayah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper