Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita JK Soal Alotnya Perdamaian Ical-Agung Laksono

Bukan perkara gampang mempertemukan dan mendamaikan kedua kubu karena perbedaan prinsip dan kepentingan di antara kedua kubu.
Ical dan Agung Laksono dalam sebuah pertemuan/Antara
Ical dan Agung Laksono dalam sebuah pertemuan/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Setelah bertikai selama beberapa bulan terakhir dan bahkan berujung pada gugatan di pengadilan, kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono, akhirnya sepakat berdamai dengan menandatanganan kesepakatan khusus islah di kediaman tokoh senior Partai Golkar yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK).

 

Bukan perkara gampang mempertemukan dan mendamaikan kedua kubu karena perbedaan prinsip dan kepentingan di antara kedua kubu.
 

Hal itu dirasakan sendiri oleh JK. "Proses hingga akhirnya disepakati islah itu terjadi dalam enam ronde yakni tiga kali pertemuan dengan kubu Ical dan tiga kali dengan Agung Laksono," ujar JK, Sabtu sore (30/5).

BACA: Empat Poin Kesepakatan Islah Ical-Agung Laksono

Menurut JK, dari situ dicapai kata sepakat untuk secara bersama-sama menggabungkan tekad bersatu menghadapi pilkada.

"Kalau kita pecah bagaimana menghadapi saingan-saingan di daerah, jadi kita bersatu dulu baru kita bisa bersaing secara nasional," katanya.

JK menegaskan islah ini merupakan kesepakatan khusus untuk menghadapi Pilkada serentak 2015.

"Untuk sedikit proses bahwa pertemuan untuk mempersatukan kita dalam suatu kerangka bersama tentang pilkada. Jadi kalau ini islah khusus, kesepakatan khusus biasanya diikuti kesepakatan umum".

Kesepakatan islah ditandatangani masing-masing ketua dan Sekjen kedua kubu di kediaman resmi JK.

JK mengatakan, Golkar bukan hanya masa lalu tapi masa depan dan ingin lihat masa depan Golkar tetap eksis.

"Dan kita punya jutaan kader, jutaan calon pemimpin. Itu hal yang menurut saya kenapa kita hadir di sini untuk menyatukan bagaimana kita secara bersama-sama dapat mengangkat pemimpin-pemimpin bangsa, daerah dan kota yang dapat mengikuti pilkada tahun ini," katanya.

BACA: FIFA Cabut Sanksi Jika SK Pembekuan PSSI Dicabut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara/berbagai sumber
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper