Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMKOT BATU: Bakal Bangun Laboratorium Uji Makanan Dan Minuman

Pemkot Batu, Jawa Timur, akan membangun laboratorium untuk menguji makanan dan minuman (mamin) termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya beras plastik di wilayahnya.
Pemkot Batu, Jawa Timur, akan membangun laboratorium untuk menguji makanan dan minuman (mamin) termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya beras plastik di wilayahnya./JIBI
Pemkot Batu, Jawa Timur, akan membangun laboratorium untuk menguji makanan dan minuman (mamin) termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya beras plastik di wilayahnya./JIBI
Bisnis.com, MALANG - Pemkot Batu, Jawa Timur, akan membangun laboratorium untuk menguji makanan dan minuman (mamin) termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya beras plastik di wilayahnya.

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengatakan laboratorium tersebut nantinya bakal dikelola oleh sebuah unit pelaksana teknis (UPT) yang tugasnya selain memeriksa mamin juga untuk menguji berbagai produk pertanian.

“Keberadaannya juga untuk mengantisipasi produk makananan berbahaya termasuk beras plastic (sintetis),” kata Eddy, Senin (25/5/2015).

Menurutnya terkait laboratorium tersebut Pemkot Batu mengadopsi kota Solo yang lebih dulu memiliki. Keberadaan laboratorium juga bisa diterapkan di segala aspek yakni lingkungan, makanan dan kesehatan.

Laboratorium tersebut bakal berperan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga untuk mengecek dan menguji makanan maupun minuman tidak harus ke Balai Besar Veteriner di Surabaya Jawa Timur. “Pada tahap awal akan dianggarkan pengadaan alat dan rekruitmen tenaga ahli,” jelas dia.

Selain itu laboratorium juga disiapkan untuk menguji produk pertanian organic di Kota Batu menyusul telah dicanangkannya gerakan pertanian organik atau go organic.

Tidak hanya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor mamin olahan di Kota Batu juga berkembang pesat meliputi sari apel, keripik apel, jenang apel, keripik nangka hingga keripik sayuran.

Produk mamin olahan tersebut agar diminati wisatawan harus diolah secara higienis dan sehat agar mamin yang dijual secara luas ke konsumen aman bagi kesehatan.

Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu, Mohammad Sodiq Dio, mengatakan masalah lain yang dihadapi pelaku usaha di Batu adalah  rendahnya kesadaran untuk mengurus  sertifikasi mapun label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu.

“Sementara di Batu sektor kuliner maupun makanan dan minuman olahan tumbuh subur. Namun mayoritas dari produk tersebut belum mengantongi sertifikasi halal. Kami siap untuk memasilitasinya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper