Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MONITORING MEDIA SOSIAL: Netizens Respons Positif Penunjukan Pansel KPK

Warga dunia maya atau netizen mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo memilih sembilan srikandi sebagai Panitia Seleksi calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti/Facebook-Pribadi
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti/Facebook-Pribadi

Kabar24.com, JAKARTA - Warga dunia maya atau netizen mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo memilih sembilan srikandi sebagai Panitia Seleksi calon komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hal tersebut termonitor di sosial media sejak berita tersebut diturunkan dan dengan cepat mendominasi pemberitaan di online media dan percakapan di sosial media.

Yose Rizal, pendiri PoliticaWave dalam siaran pers, Jumat (22/5/2015) menyatakan pada tanggal 21 Mei 2015 atau berbarengan dengan pengumuman Pansel KPK tercatat lonjakan percakapan secara signifikan.

Dalam kurun waktu 24 jam mencapai 24.574 percakapan yang berasal dari 5.553 akun dengan jangkauan percakapan sebesar 66.551.013 serta jumlah pemberitaan di kanal pemberitaan online sebanyak 499 berita.

"Reaksi publik akan hal tersebut yang terpantau di sosial media menunjukan sentimen positif yang sangat besar. Sentimen positif mendominasi 93% percakapan dengan lebih dari 22.000 percakapan bertendensi positif," kata Yose.

Hal yang paling banyak mendapat tanggapan positif adalah kesembilan anggota Pansel KPK yang semuanya wanita. Pujian banyak berdatangan dari berbagai kalangan mulai dari para aktivis perempuan, aktivis anti korupsi, publik figur hingga politisi.

Di antaranya Yenny Wahid dan Alissa Wahid putri mantan Presiden RI Gus Dur, penyanyi Glenn Fredly, Wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan, mantan pembawa acara berita yang kini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie.

Selain itu anggota band Slank Abdee Negara, pengacara kondang Todung Mulya Lubis, politisi PDI-P Budiman Soejadmiko dan sebagian besar netizen yang mempercakapkan hal tersebut di sosial media.

Adapun isu negatif yang paling besar terkait Pansel KPK ini juga didapat dari isu gender yang berasal dari kritik mantan penasehat KPK Abdullah Hehamahua. Ia melihat dari kacamata agama yang melarang wanita untuk mengurus agama.

Selain itu beliau juga meragukan kemampuan Pansel KPK tersebut Sebab beliau menilai bahwa sebagian besar di antara mereka tidak berpengalaman dalam praktik langsung pemberantasan korupsi. "Sentimen negatif hanya sebesar 6% dari total keseluruhan percakapan," ujar Yose.

Hanya sedikit percakapan negatif yang ditemukan terkait hal ini yakni tuduhan bahwa Jokowi memanfaatkan isu gender untuk mengangkat popularitasnya kembali. Namun jumlah percakapan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan apresiasi positif netizen.

Tidak saja netizen semata – mata mendukung keputusan Jokowi untuk memberi semua posisi Pansel KPK pada perempuan, namun juga Jokowi dinilai sudah tepat memilih masing – masing sosok para srikandi tersebut yang dianggap memiliki rekam jejak, kemampuan dan keahlian di bidang pemberantasan korupsi.

Netizen juga mengucapkan selamat bekerja dan menaruh harapannya pada para Srikandi tersebut untuk bekerja tanpa terpengaruh oleh godaan korupsi dan suap maupun berbagai kepentingan politik dalam memilih Ketua KPK yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper