Bisnis.com, BOGOR - Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bogor menggelar aksi damai yang mengecam situasi Papua Barat yang dianggap dalam keadaan darurat.
Aksi damai dilakukan dengan cara long march dari Jalan Juanda hingga Tugu Kujang Kota Bogor. Dalam aksi itu puluhan mahasiswa Papua menolak pembungkaman besar-besaran suara rakyat Papua.
"Selama 53 tahun, kemerdekaan Papua Barat terbungkam oleh kejahatan sistem penjajahan dan kejahatan militer yang hingga hari ini membuat kehidupan bangsa Melanesia di Papua terbungkam," ujar Yosi, koordinator aksi dalam keterangannya, Kamis (21/5/2015).
Menurutnya, pencaplokan yang didasari atas kepentingan politik Indonesia dan ekonomi Amerika telah memusnahkan sebagian besar rakyat Papua terus menghambat populasi orang asli Papua. Hal itu, lanjutnya dilakukan dengan operasi militer dan kebijakan politik pemerintah pusat yang diskriminatif terhadap Papua.
Dalam spanduk yang mereka acungkan saat aksi, tampak jelas terlihat tulisan menolak kehadiran militer di Papua. Menurutnya, pengiriman militer hingga hari ini gencar dilakukan guna memuluskan pembungkaman kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember 1961 untuk pemusnahan etnis Melanesia di Papua.
"Mereka lakukan demi kepentingan eksploitasi dan menguasai sumber daya alam Papua," ujarnya.
Selain itu, kata dia, telah terjadi pembungkaman ruang-ruang publik dilakukan di wilayah Papua Barat pada 30 April-1 Mei 2015 dan penangkapan besar-besaran terhadap 269 aktivis Papua.
"Melihat situasi tersebut, kami mewakili suara rakyat Papua menggelar aksi damai ini," ujarnya.
Pihaknya meminta semua elemen mendukung pembebasan Papua dan mendukung keanggotaan Papua Barat ke forum Melanesian Spearhead Group demi terbebasnya Papua dari penindasan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel