Kabar24.com, SAMARINDA – Daya saing industri lokal Kalimantan Timur dinilai masih sangat rendah. Sehingga, diperkirakan barang impor bakal membanjiri pasar Kaltim ketika pasar bebas Asean diberlakukan pada akhir tahun ini.
Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman Irman Irawan mengatakan rendahnya daya saing industri lokal Kaltim lantaran belum tersedianya infrastruktur yang memadai. Pengusaha harus menanggung beban lebih tinggi akibat minimnya infrastruktur tersebut.
“Paling utama itu jalan raya, korelasinya ke biaya logistik. Kita lihat di Kaltim tidak ada jalan raya yang benar-benar mendukung daya saing,” katanya kepada Bisnis, Senin (18/5/2015).
Irman mengungkapkan kondisi tersebut membuat industri lokal Kaltim tidak mampu meminimalisir biaya produksi, sehingga akan sulit bersaing dengan industri dari daerah atau negara lain yang lebih efisien.
Selama ini, sebutnya, distribusi barang dari dan menuju Kaltim masih mengandalkan pengangkutan kapal menyusuri Sungai Mahakam. Pengangkutan logistik seperti ini cukup mahal karena tingginya harga bahan bakar kapal.
“Hanya perusahaan batu bara dan kelapa sawit skala besar yang akan bertahan, lainnya akan sulit menahan gempuran asing,” sebutnya.
Untuk itu, Irman menyarankan agar Pemprov Kaltim segera melakukan pembenahan infrastruktur jalan darat dan mempercepat pembangunan jembatan dan jalan penghubung antar wilayah yang ada di Kaltim.
“Memang sudah terlambat, karena itu harus berlari,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel