Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdana Menteri Ceko Tegas Tolak Kuota UE untuk Pengungsi

Perdana Menteri Ceko Bohuslav Sobotka kembali menyampaikan sikap negaranya, yang menolak kuota wajib yang diusulkan Uni Eropa (UE) pada Rabu (13/5/2015) tentang pendatang.
Perang memicu gelombang pengungsi. /Bisnis.com
Perang memicu gelombang pengungsi. /Bisnis.com

Kabar24.com, PRAHA - Perdana Menteri Ceko Bohuslav Sobotka kembali menyampaikan sikap negaranya, yang menolak kuota wajib yang diusulkan Uni Eropa (UE) pada Rabu (13/5/2015) tentang pendatang.

Ia mengatakan Republik Ceko ingin membantu pengungsi dengan dasar keputusan pemerintah yang berdaulat, bukan berdasarkan mekanisme yang ditetapkan oleh UE. Sobotkan mengatakan negaranya mempertahankan prinsip akal sehat.

Komisi Eropa pada Rabu mengumumkan sampai akhir Mei, Komisi akan mengajukan satu usul mengenai pembagian pengungsi di dalam seluruh negara UE berdasarkan pertimbangan gelombang pendatang saat ini. Komisi tersebut akan mengusulkan satu program yang akan memungkinkan penetapan kembali 20.000 orang dari negara ketiga ke dalam UE secara resmi selama 2 tahun.

"Menurut pendapat saya, tak ada kerangka dasar hukum di dalam UE mengenai dasar yang melandasi penerapan kuota," kata Sobotka sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Ia percaya pengesahan kuota dapat mendorong tekanan migrasi ke arah Eropa.

Kuota Ceko mungkin sebesar 2,63% atau 525 orang berdasarkan program Komisi Eropa tersebut. Menteri Dalam Negeri Ceko Milan Chovanec mengatakan Republik Ceko tentu saja akan menangani 500 pengungsi, tapi pemerintah ingin mendengar apa yang akan dilakukan selanjutnya, dan mengapa diusulkan bahwa Republik Ceko mesti menerima lebih banyak pengungsi dibandingkan dengan, katakan saja, Swedia.

Sobotka menegaskan Republik Ceko ingin memberi bantuan dengan dasar sukarela dan kemampuannya. Ia menyatakan masing-masing pemerintah UE paling mengetahui kondisi mereka sendiri. Ditambahkannya, Republik Ceko akan mengajukan posisinya dalam pertemuan Dewan Eropa dan mempertahankan kepentingan negara itu serta "semua prinsip akal sehat".

Sobotkan menyatakan Republik Ceko bukan negara tujuan para migran, dan tak ada yang dapat mencegah mereka pergi ke mana saja di daerah Schengen. Ia mengatakan sistem kuota tak bisa diterapkan sama sekali.

Mantan presiden Ceko Vaclav Klaus mengatakan satu-satunya tanggapan yang berarti bagi gelombang pendatang ialah mengirim para pengungsi tersebut kembali ke negara asal mereka. Ia memandang penerimaan pengungsi non-politik "adalah kekeliruan total era kita".

Republik Ceko memberi suaka dan tingkat perlindungan serupa buat 765 orang pada 2014, kebanyakan dari mereka berasal dari Ukraina, Suriah dan Kuba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper