Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Pejabat Strategis Polri akan Dimutasi

Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan Kepolisian RI akan memutasi beberapa posisi strategis, baik di lingkungan Mabes Polri, sejumlah kapolda maupun kapolres.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat diangkat oleh polisi lainnya saat merayakan hasil sidang Praperadilan Komjen Budi Gunawan di di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/2)/Antara
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat diangkat oleh polisi lainnya saat merayakan hasil sidang Praperadilan Komjen Budi Gunawan di di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/2)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA—Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan Kepolisian RI akan memutasi beberapa posisi strategis, baik di lingkungan Mabes Polri, sejumlah kapolda maupun  kapolres.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane, dalam keterangan tertulisny, Kamis (7/5/2015), menyatakan mutasi ini merupakan yang pertama dalam era duet kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan.

Berdasarkan, informasi yang diperoleh IPW, sejumlah perwira tinggi Akpol 82, 83, 84, dan 85 akan bergeser memegang posisi-posisi strategis, kebetulan pati Akpol 81 (angkatannya mantan Kapolri Sutarman) banyak yang akan memasuki massa pensiun. Sejumlah kapolda diperkirakan juga akan bergeser. Untuk Kapolda Metro Jaya pengganti Irjen Unggung Cahyono misalnya, ada dua calon kuat, yakni Irjen Mugiharto (Akpol 87) dan Irjen Anas Yusuf (84).

Sementara untuk Kapolda Jabar ada dua calon kuat, Irjen Pudji Hartanto (83) dan Irjen Ngadino (82). Untuk Kapolda Jatim calon kuatnya, Irjen Syahrul Mama (83) dan Irjen Condro Kirono (84). Untuk Kadiv Propam Irjen Aridono, Brigjen Arman Depari, dan Brigjen Syafrizal. Untuk Assisten SDM Irjen Syafaruddin, dan Kadiv TI Polri disebut-sebut calon kuatnya adalah Brigjen Happy Kartika.

Persegeran diperkirakan terjadi pada akhir pekan ini. IPW berharap Kapolri dan Wakapolri mengedepankan misi revolusi mental dalam menggulirkan mutasi pertama dalam duet kepemimpinan mereka. Sehingga posisi-posisi strategis diisi oleh  perwira-perwira yang punya kapabilitas, integritas, profesional, serta mampu bertindaktegas, dan bukan perwira yang loyo meski rekan satu angkatan.

Menurut Neta dalam menggulirkan revolusi mental, ada empat satuan kerja yang perlu ditata Polri secara cepat dan jangka pendek. Pertama, unit kerja lalulintas yang kerap dikeluhkan masyarakat karena sulit untuk berubah dan kerap mengganggu citra Polri di lapangan akibat banyaknya oknum-oknum yang bersikap aneh. Kedua, unit kerja SDM yang harus ditata maksimal sehingga mampu memilih dan menempatkan figur-figur berkualitas di posisi-posisi strategis serta menata sistem rekrut dan pendidikan. Ketiga, unit

Ketiga, unit kerja reserse yang perlu diarahkan bekerja cepat, profesional dan anti penyiksaan, dengan fokus pemberantasan korupsi, terutama di daerah.  Keempat, revolusi mental harus dilakukan di sektor pengadaan, sehingga proyek-proyek pengadaan di Polri berorientasi tepat guna, efisien, efektif dan tidak mubazir.

Duet kepemimpinan Haiti-BG, dalam jangka pendek harus mampu menunjukkan kinerja yang lebih meningkat dibanding di era kepemimpinan sebelumnya. Sehingga kontroversi saat proses penetapan mereka sebagai pimpinan Polri tidak berkepanjangan, bahkan publik bisa menilai bahwa keduanya memang figur terbaik untuk Polri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper