Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chris Siner Key Timu, Perjuangkan Demokrasi Seumur Hidup

Chris Siner Key Timu, tokoh Petisi 50 wafat pada (4/5/2015) akibat kanker usus di usianya yang ke 75. Jenazah disemayamkan di Margasiswa, kantor sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat.nn
Chris Siner Key Timu. /Antara
Chris Siner Key Timu. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Chris Siner Key Timu, tokoh Petisi 50 wafat pada (4/5/2015) akibat kanker usus di usianya yang ke 75. Jenazah disemayamkan di Margasiswa, kantor sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut cerita istri Chris, Maria Antonia Irma Yoshiana Teguh Pramono (70), Chris sempat menjalani operasi kanker dan akhirnya meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Sint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.

Cosmas Batubara, mantan Menteri Perumahan Rakyat era Orde Baru dan rekan Chris di PMKRI mengaku Chris adalah sosok yang memperjuangkan demokrasi di Indonesia seumur hidupnya. Sosok Chris di mata Cosmas adalah orang yang sangat concern dan kritis, bukan hanya kepada pemerintahan tetapi juga terhadap pergerakkan mahasiswa.

"Chris itu sepanjang hidupnya hanya memperjuangkan bagaimana demokrasi di negata ini makin baik. Dia pun mendirikan banyak organisasi. Prinsip hidupnya saja bonum commune, dimana dia mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingannya sendiri. Kebaikan bersama," jelasnya.

Cosmas juga membeberkan dalam kurun waktu setahun belakangan ini Chris masih memikirkan dan mengajak diskusi rekan-rekan sejawatnya tentang perjuangan mahasiswa. Cosmas menilai Chris memiliki keprihatinan yang besar pada pola pekerjaan anak muda.

"Dia [Chris] itu sangat bersahabat dengan semua orang. Lalu dia selalu mengajak orang lain untuk ikut berjuang," kata Cosmas yang menghadiri misa requiem di Margasiswa.

Pria asal Flores ini pernah menjadi bagian dalam pergolakan politik sejak Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Ia juga pernah mendirikan partai dan kuliah di Malang pada 1959. Chris juga menjabat sebagai Ketua PMKRI Bandung pada 1968-1969. Dia lalu mendapat mandat untuk menjadi pimpinan PMKRI Pusat dalam dua periode, yaknin1971-1977.

Pada 5 Mei 1980, bersama dengan beberapa rekan pergerakan seperti Mohammad Natsir, Ali Sadikin, Kasman Singodimedjo, Hoegeng Imam Santoso dan sejumlah tokoh lainnya, Chris mendirikan Petisi 50.

Perjuangan dalam Petisi 50 ini menyoroti kebobrokan rezim Presiden Soeharto karena telah menganggap dirinya sebagai pengejawantahan Pancasila. Akibatnya, anggota kelompok ini dikucilkan, hak-hak politiknya dirampas, termasuk hak-hak untuk berusaha atau berbisnis.

Beberapa kerabat dekat dan kawan seperjuangan Chris lainnya selama melakukan pergerakkan antara lain; Fahmi Idris, Suryadi, AM Fatwa, Tony Waworuntu, Theo Sambuaga, dan Hendardi. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper