Bisnis.com, DENPASAR--Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali meminta pemerintah daerah di 9 kabupaten dan kota mewaspadai tekanan inflasi pada pertengahan dan akhir tahun karena tepat dengan perayaan keagamaan.
Suarpika Bimantoro, Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Bali, menyarankan kepada pimpinan daerah agar memetakan komoditas yang sangat berpengaruh terhadap inflasi.
"Terutama kebutuhan untuk upacara keagamaan. Waspadai inflasi Juni sampai Juli karena saat itu ada Pagerwesi, Galungan dan Kuningan, sama Hari Raya Idul Fitri," jelasnya, Senin (27/4/2015).
Dia mengharapkan tim pengendali inflasi daerah (TPID), memantau harga kebutuhan bahan baku agar dapat mengantisipasi segera apabila terjadi kenaikan. Pasalnya, setiap menjelang hari raya tekanan inflasi di daerah ini meningkat seiring naiknya harga kebutuhan bahan baku.
"Seperti kemarin diinformasikan harga jeruk di Pasar Badung Rp20.000 per kg, tetapi di produsen justru hanya Rp5.000, kondisi ini supaya tidak terjadi lagi di bulan Juni-Juli, November-Desember," jelasnya.
Ketua TPID Bali Ketut Sudikerta menekankan pentingnya upaya masyarakat ikut berperan aktif dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok. Salah satu contohnya, warga disarankan memanfaatkan pekarangan untuk menanam kebutuhan pokok seperti cabe.
"Jangan hanya mengandalkan membeli saja, karena itu juga berpengaruh terhadap inflasi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel