Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Barometer: Mayoritas Rakyat Dukung Hukuman Mati

Mayoritas rakyat Indonesia atau sebanyak 86% mendukung langkah Presiden Joko Widodo menghukum mati pengedar narkoba meski isu tersebut menjadi kontroversi karena adanya penolakan oleh sebagian kalangan.
Mayoritas rakyat dukung hukuman mati./
Mayoritas rakyat dukung hukuman mati./

Bisnis.com, JAKARTA- Mayoritas rakyat Indonesia atau sebanyak 86% mendukung langkah Presiden Joko Widodo menghukum mati pengedar narkoba meski isu tersebut menjadi kontroversi karena adanya penolakan oleh sebagian  kalangan.

Menurut hasil penelitian Indo Barometer, mereka yang mendukung langkah Jokowi beralasan narkoba telah merusak generasi muda bangsa dan hukuman mati sebagai cara untuk membuat efek jera.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan meski muncul pro dan kontra hukuman mati terhadap pengedar narkoba dan adanya tekanan dari negara asing, ternyata publik mendukung langkah Presiden Jokowi mengeksekusi mati pengedar narkoba.

Menurut hasil penelitian pada 15 sampai 25 Maret 2015 itu, mayoritas publik Indonesia atau sekitar 84,1% menyatakan setuju dengan hukuman mati yang diberikan kepada pengedar narkoba. Bagi mereka yang setuju, alasan yang banyak diungkap adalah narkoba merusak generasi muda (60,8%) dan dapat menyebabkan efek jera (23,7%),” kata Qodari.

Menurutnya, sebagian besar atau sekitar 84,6% masyarakat Indonesia mendukung langkah Presiden Jokowi dalam menerapkan hukuman mati bagi pengedar narkoba. Sedangkan yang tidak mendukung hanya 10,3%.

“Dan mayoritas publik (86,3%) menyatakan Presiden Jokowi sebaiknya tetap melanjutkan hukuman mati terhadap terpidana kasus narkoba, meski negara lain akan memutuskan hubungan diplomatik dan menghentikan kerja sama ekonomi dengan Indonesia,” katanya, Senin (27/4/2015).

Qodari mengatakan, publik juga berpendapat bahwa selain terhadap para pengedar narkoba, hukuman mati juga diterapkan pada jenis kejahatan lain, seperti koruptor (50,3%), pembunuhan (16,3%), dan kejahatan seksual (4,2%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper