Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yusril Harus Mampu Boyong Kaum Intelektual Moderat di PBB

Pengamat politik Arbi Sanit berpendapat kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra dalam menakhodai Partai Bulan Bintang (PBB) harus terbuka.
Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra

Kabar24.com, BOGOR--Pengamat politik Arbi Sanit berpendapat kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra dalam menakhodai Partai Bulan Bintang (PBB) harus terbuka.

Yusril, yang kembali terpilih menjadi Ketua Umum PBB periode 2015-2020 dalam Muktamar ke-IV yang digelar pada 24-26 April di Cisarua Bogor dinilai harus mampu memboyong kaum intelektual moderat.

"Justru dengan memoderatkan ideologi dan keterbukaan leadership, Yusril menurut saya bakal mampu mengajak kaum intelektual lain masuk ke dalam PBB," ujarnya pada Bisnis.com, Minggu (26/4/2015).

Oleh karena itu, kata dia, PBB bisa lebih maju dan berkembang dengan cara kepemimpinan yang terbuka bagi segala kalangan. Selain itu, Arbi menuturkan saat ini tengah terjadi tren pertumbuhan kelas menengah baru.

"Nah, perkembangan kalangan kelas menengah yang saat ini tengah meledak di Indonesia itu harus jadi bidikan kader partai juga," paparnya.

Dia menuturkan PBB jangan merasa jadi partai kecil dengan asumsi anggaran yang dimiliki juga kecil, karena banyak partai yang saat ini besar dulunya kecil. "Besar dan kecilnya partai tergantung siapa yang pimpin," tegasnya.

Arbi menuturkan Yusril juga harus bisa meniru mendiang Nurcholis Madjid, salah satu cendekiawan Indonesia yang sempat mempopulerkan slogan Islam Yes, Partai Islam No.

Slogan tersebut, kata dia, cukup relevan dengan kondisi PBB yang sejak lahir terus menyuarakan ideologi Islam. Kelemahan PBB, tutur Arbi adalah terlalu ekslusif menyasar kader.

Saat ini, skema penjaringan kader partai seperti yang dilakukan PBB dinilai tidak bakal bisa mendongkrak perolehan suara. Dengan demikian, lanjutnya, adanya strategi dan penyegaran yang dinamis dari PBB ke depan diharapkan mampu mengembalikan kejayaan partai titisan Masyumi itu.

PBB, seperti era pemilu 1999 diketahui sempat masuk dalam lima partai besar. "Bahkan kalau bisa PBB harus bisa mengalahkan strategi PKS," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper