Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Afsel Batal Hadiri KAA, tapi Janji Datang Lain Waktu

Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Maite Nkoana memastikan Presiden Jacob Zuma akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Maite Nkoana memastikan Presiden Jacob Zuma akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Maite Nkoana mengatakan Presiden Jacob Zuma sangat ingin mengunjungi Indonesia untuk memenuhi undangan Presiden Jokowi. Pasalnya, Indonesia telah menjadi mitra strategis bagi negaranya dalam mengembangkan kerja sama ekonomi, dan sosial budaya.

“Karena suasana di dalam negeri kami, akhirnya Presiden mendelegasikan anggota kabinet yang paling senior untuk hadir dalam pertemuan Konfrensi Asia Afrika yang bersejarah ini,” katanya di JCC, Jakarta, Minggu (19/4).

Nkoana menuturkan meski situasi di Afrika Selatan sudah mulai kondusif, Presiden Jacob ingin memastikan kondisinya, dan memperoleh solusi jangka panjang tanpa harus merenggut kehidupan orang lain.

Menurutnya, dirinya akan secara pribadi mendorong Presiden Jacob untuk datang ke Indonesia dengan memberitahu bahwa makanan di dalam negeri sangat lezat.

“Dia pasti datang dalam waktu dekat, karena saya mengatakan kepadanya bahwa makanan di Indonesia sangat lezat,” ujarnya.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma membatalkan keikutsertaannya dalam Konfrensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung, karena gangguan keamanan yang terjadi di negerinya.

Luhut Panjaitan, Kepala Staf Keprsidenan, mengatakan huru-hara yang menelan korban jiwa di Afrika Selatan membuat Presiden negara itu membatalkan kesertaannya dalam peringatan 60 tahun Konfrensi Asia Afrika (KAA).

“Iya batal datang karena tiba-tiba ada kerusuhan,” katanya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Menurut jadwal sebelumnya, harusnya Jacob sudah tiba di Jakarta hari ini untuk mengikuti head of state meeting pada 22 April 2015. Kerusuhan yang terjadi antara penduduk asli dan imigran di Afrika Selatan sendiri telah menelan lima orang korban jiwa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper