Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

19 Negara Asia-Afrika Ingin Bilateral dengan Jokowi

Sebanyak 19 negara Asia-Afrika mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo.
Delegasi Asian African Senior Official Meeting (SOM) mengikuti sesi foto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (19/4/2015). Rangkaian kegiatan KTT Asia Afrika 2015 tersebut akan diikuti delegasi dari 89 Negara dan dimulai Minggu (19/4/2015) hingga Jumat (24/4/2015) di Jakarta dan Bandung./Antara
Delegasi Asian African Senior Official Meeting (SOM) mengikuti sesi foto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (19/4/2015). Rangkaian kegiatan KTT Asia Afrika 2015 tersebut akan diikuti delegasi dari 89 Negara dan dimulai Minggu (19/4/2015) hingga Jumat (24/4/2015) di Jakarta dan Bandung./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 19 negara Asia-Afrika mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo.

Pertemuan bilateral tersebut diajukan kepada Kementerian Luar Negeri di sela gelaran peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan pada 19 April-24 April 2015. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga hari ini ada 19 negara yang ingin menggelar bilateral meeting dengan Presiden Jokowi.

"Ada 19 negara. Kita harus menyusun jadwal pertemuan presiden," katanya di sela-sela rangkaian acara KAA di JCC, Minggu (19/4/2015).

Retno menuturkan Kemenlu akan mengakomodir sebanyak mungkin pertemuan bilateral. Pasalnya, 19 negara yang mengajukan bilateral meeting merupakan tamu Indonesia. 

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Luhut B. Pandjaitan menuturkan ada 18 negara yang mengajukan bilateral meeting dengan Presiden Jokowi. 

Pertemuan bilateral di sela rangkaian peringatan 60 KAA itu akan mulai digelar pada 21-23 April 2014. Adapun lokasi pertemuan berlangsung secara tertutup di JCC.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyebut sebelum KAA dimulai permintaan bilateral sudah cukup banyak.

"Permintaan bilateral dengan Presiden Jokowi antara lain dari China, Myanmar, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Iran, Palestina, Afsel, Zimbabwe, Mozambik, Nepal, Swaziland, Nepal, Yordania, Seychelles," sebut Arrmantha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper