Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

API Desak Pemda Jateng Perbanyak Tenaga Terampil di Sektor Pertekstilan

Pemerintah daerah di Jawa Tengah diharapkan segera merealisasikan peningkatan kapasitas sumber daya manusia guna mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja ahli di sektor pertekstilan seiring pesatnya pertumbuhan industri tekstil pada tahun-tahun mendatang.
Para pekerja di pabrik tekstil/Ilustrasi-Bisnis
Para pekerja di pabrik tekstil/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah daerah di Jawa Tengah  diharapkan segera merealisasikan peningkatan kapasitas sumber daya manusia guna mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja ahli di sektor pertekstilan seiring pesatnya pertumbuhan industri tekstil pada tahun-tahun mendatang.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang Agung Wahono menuturkan hingga saat ini kebutuhan akan tenaga kerja ahli di sektor pertekstilan menjadi masalah yang cukup serius.

Karena itu, jelasnya, API berharap setiap pemerintah daerah di Jateng dapat mengupayakan peningkatan kapasitas SDM. Hal itu, jelasnya, dapat dimulai dengan pembekalan keterampilan sejak di bangku sekolah kejuruan.

Selain itu, peningkatan kapabilitas SDM juga perlu dipacu dengan pelatihan dengan sertifikasi teknis di bidangnya.

“Misalnya untuk operator spinning, operator garmen sehingga tenaga kerja akan mudah diterima perusahaan. Jadi, intinya bagaiaman meningkatkan kualitas SDM,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (14/4/2015).

Anton menuturkan pertumbuhan jumlah pelaku industri tekstil dan garmen di Jateng terus meningkat signifikan, yakni diperkirakan bertumbuh sekitar 10% setiap tahunnya.

Sementara itu, jelasnya, saat ini ketersediaan tenaga kerja ahli di sektor tersebut masih minim. “Saat ini skilled labour sangat terbatas di bidang tekstil dan garmen, hanya ada sekitar 30%,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jateng, lanjut Agung, perlu menjadi inisiator bagi upaya  peningkatan kapasitas SDM di setiap daerah. Apalagi, katanya, upaya tersebut perlu digenjot sebelum berlakunya masayarakat ekonomi Asean di akhir tahun ini, agar tenaga kerja lokal tidak kalah bersaing.

“Sebab memang idealnya ada sekitar 70% tenaga kerja terlatih dan sisanya belum.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper