Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Jatim Masih Banyak Orang Kurang Paham Manfaat Asuransi Umum

Banyak masyarakat di Jawa Timur dinilai belum memiliki kesadaran tinggi terhadap diversifikasi fasilitas asuransi umum selain dari sektor properti, sehingga kerap menyebabkan sengketa saat proses klaim ganti rugi.
Masyarakat Jawa Timur dinilai belum memiliki kesadaran tinggi terhadap diversifikasi fasilitas asuransi umum selain dari sektor properti, sehingga kerap menyebabkan sengketa saat proses klaim ganti rugi./Bisnis.com
Masyarakat Jawa Timur dinilai belum memiliki kesadaran tinggi terhadap diversifikasi fasilitas asuransi umum selain dari sektor properti, sehingga kerap menyebabkan sengketa saat proses klaim ganti rugi./Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA — Masyarakat Jawa Timur dinilai belum memiliki kesadaran tinggi terhadap diversifikasi fasilitas asuransi umum selain dari sektor properti, sehingga kerap menyebabkan sengketa saat proses klaim ganti rugi.

Asisten Direktur PT Radita Hutama Internusa Ifwanto Davis mengatakan masalah yang kerap terjadi di Jatim saat proses penilaian ganti rugi (adjustment) aset yang diasuransikan adalah ketidaksesuaian tuntutan dengan klausul dalam polis yang disepakati.

“Sebab pengetahuan masyarakat relatif rendah. Banyak yang tidak tahu cakupan asuransi umum apa saja, sehingga salah memilih jenis asuransinya. Padahal, saat ini apa saja bisa diasuransikan, bahkan jabatan seseorang di perusahaan,” katanya di Surabaya, Rabu (1/4/2015).

Di Jatim, jelas Ifwanto, perusahaan adjuster klaim asuransi umum tersebut mengaku paling banyak melayani penilaian untuk kerugian properti. Adapun, jenis aset yang paling banyak diasuransikan adalah gedung, pabrik, dan gudang dari risiko kebakaran.

“Paling banyak di Surabaya ini adalah proteksi dari risiko kebakaran, kedua baru otomotif. Di beberapa kasus kerap terjadi sengketa, sebab tidak ada pengetahuan yang baik atas polis yang disepakati, dan tidak ada keterbukaan dari perusahaan asuransi yang melayani.”

Inilah, menurutnya, yang menjadi penyebab klaim untuk kerugian besar seringkali susah dicairkan. Tidak hanya itu, fenomena serupa juga menjadi alasan mengapa angka keluhan asuransi adalah yang tertinggi dari sektor industri keuangan nonbank pada 2014.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3, total pengaduan terkait asuransi di Jatim tahun lalu mencapai 39 keluhan, dan multifinance 23 keluhan. Sementara itu, tidak ada catatan pengaduan yang dibukukan oleh pegadaian.

Dari lini industri perbankan, pengaduan tertinggi dibukukan kredit/kartu kredit sejumlah 283 keluhan, tabungan/ATM 34 keluhan, dan sistem informasi debitur 26 keluhan. Adapun, pengaduan terkait pasar modal di Jatim hanya tercatat 10 keluhan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jatim Didik Mulyono berpendapat rendahnya pemahaman masyarakat akan manfaat asuransi umum menjadikan pertumbuhan premi di Jatim susah pesat.

Selama ini, banyak masyarakat yang beranggapan mendaftar asuransi umum justru dapat menyebabkan kerugian. Itulah yang menyebabkan kepemilikan polis asuransi di Jatim dari tahun ke tahun tidak banyak berubah dari sektor properti.

Tahun lalu, 40% klaim asuransi umum di provinsi tersebut didominasi oleh kerugian untuk kebakaran gedung milik industri, selebihnya adalah klaim untuk otomotif dan kargo. Tahun ini, pertumbuhan pemegang polis asuransi umum di Jatim diproyeksi naik tipis 10% dari 2014. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper