Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ingin Kecolongan, Polisi Terus Pantau Dua Terduga Anggota ISIS

Tak Ingin Kecolongan, Polisi Terus Pantau Dua Terduga Anggota ISIS
Ilustrasi - Anggota Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan saat rumah milik terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM digeledah, di Jalan Ade Irma Suryani, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3/2015)./Antara-Hayu Yudha
Ilustrasi - Anggota Brimob Polda Jatim melakukan penjagaan saat rumah milik terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM digeledah, di Jalan Ade Irma Suryani, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3/2015)./Antara-Hayu Yudha

Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mengawasi dua warga di wilayah setempat karena diduga terlibat jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS).

"Ada dua warga yang kami awasi terus karena dugaan terlibat ISIS, satu warga Bambanglipuro dan satu warga Banguntapan," kata Kapolres Bantul, AKBP Surawan, saat dikonfirmasi terkait adanya gerakan ISIS di Bantul, Rabu.

Menurut dia, dua warga Bantul tersebut diduga terlibat jaringan ISIS karena berdasarkan hasil penyelidikan di lembaga keimigrasian, seorang di antaranya diketahui beberapa kali ke negara Suriah, sementara seorang lagi masih berada di negara itu.

Dia tidak mau ungkap identitas kedua orang itu. "Itu rahasia, untuk satu orang warga Bambanglipuro sampai sekarang masih di Suriah, sementara yang warga Banguntapan sempat bolak-balik ke Suriah, dan sudah kembali sejak setahun lalu," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum melakukan penyelidikan terhadap warga Bambanglipuro yang masih berada di Suriah, sedangkan warga Banguntapan sempat diinterogasi, hanya saja yang bersangkutan tidak mengaku.

"Dia (warga Banguntapan) tidak mengaku, namun tetap kami awasi aktifitasnya, saat ini sering melakukan ceramah-ceramah," katanya yang menyebutkan dua warga Bantul yang terduga ISIS itu seorang masih muda dan seorang sudah berumur.

Surawan juga mengatakan, sejauh ini pihaknya memang belum mengetahui pola perekrutan anggota ISIS, sebab menurutnya proses dilakukan secara tertutup yang tidak mudah diketahui aparat sekalipun.

"Untuk mencegah gerakan itu, kami tempuh melalui pengajian bareng ustad Habib Syech, itu digelar dalam rangka mencegah dan menangkal radikal agama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper