Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemuda Muhammadiyah: Cegah ISIS Pakai Islam Moderat

Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan meminta pemerintah tidak menanggapi isu radikalisme hanya lewat pendekatan legalistis dan militeristis. Pemerintah diminta juga menggunakan pendekatan ekonomi untuk menangkal paham radikalisme di Indonesia.
ISIS/dw.de
ISIS/dw.de

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan meminta pemerintah tidak menanggapi isu radikalisme hanya lewat pendekatan legalistis dan militeristis. Pemerintah diminta juga menggunakan pendekatan ekonomi untuk menangkal paham radikalisme di Indonesia.

Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan Hadisaputra mengatakan kemiskinan adalah ruang bagi radikalisme untuk tumbuh subur. Dalam kehidupan di dunia, kata dia, ketika orang tidak memiliki harapan, kelompok radikal bisa memanfaatkan kesempatan dengan memberi orang itu tawaran baik secara ekonomi maupun ideologis.

"Pemerintah mesti proaktif memberdayakan masyarakat miskin," katanya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa (31/3/2015).

Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan juga meminta pemerintah menggalakkan program jaminan sosial dalam rangka menjamin kebutuhan dasar masyarakat.

Penerima gelar magister ilmu antropologi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, itu menambahkan pemerintah juga harus menggunakan pendekatan agama untuk mencegah berkembangnya paham radikal di tengah masyarakat.

"Pemerintah harus melibatkan ormas Islam moderat, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk memasifkan dakwah Islam rahmatan lil alamin," ujarnya.

Hadi menyebutkan, jika pemerintah hanya mengandalkan aspek penindakan hukum dan militer, akar masalah tak akan terselesaikan. "Seperti kata pepatah, patah tumbuh hilang berganti, mati satu tumbuh seribu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper