Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEKR SUMBAR: Usaha Perdagangan Melambat

Lapangan usaha sektor perdagangan di Sumatra Barat mengalami perlambatan pertumbuhan menyusul melemahnya harga komoditas ekspor daerah itu sepanjang 2014.
Selain itu, perlambatan sektor perdagangan juga terkonfirmasi dari melambatnya penyaluran kredit ke sektor perdagangan yang hanya tumbuh 11,6%. /Bisnis.com
Selain itu, perlambatan sektor perdagangan juga terkonfirmasi dari melambatnya penyaluran kredit ke sektor perdagangan yang hanya tumbuh 11,6%. /Bisnis.com

Kabar24.com, PADANG—Lapangan usaha sektor perdagangan di Sumatra Barat mengalami perlambatan pertumbuhan menyusul melemahnya harga komoditas ekspor daerah itu sepanjang 2014.

Data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Sumbar yang dirilis Bank Indonesia pekan lalu, mencatatkan terjadi perlambatan pertumbuhan lapangan usaha sektor perdagangan baik besar maupun eceran 5,3%. Tahun sebelumnya sektor itu masih mencatatkan pertumbuhan 6,3%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko menilai perlambatan di sektor perdagangan bisa berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar, sebab 15,4% pangsa usaha perdagangan berperan terhadap pembentukan PDRB daerah itu.

Perlambatan itu, juga sejalan dengan turunnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan Teluk Bayur. Total bongkar muat untuk perdagangan luar negeri hanya mencapai 3,6 juta ton atau mengalami penurunan 13,6%. Sedangkan perdagangan dalam negeri turun 1,1% atau hanya 8,4 juta ton.

Selain itu, perlambatan sektor perdagangan juga terkonfirmasi dari melambatnya penyaluran kredit ke sektor perdagangan yang hanya tumbuh 11,6%, padahal tahun sebelumnya masih tumbuh 24,4%.

Perlambatan di sektor perdagangan diikuti pula melambatnya pertumbuhan usaha sektor transportasi dan pergudangan.

Data KEKR Sumbar mencatatkan sektor itu tumbuh melambat 7,5% tahun lalu setelah membukukan pertumbuhan 8,5% di tahun sebelumnya. Penurunan lapangan usaha itu disebabkan rendahnya penggunaan jasa angkutan jalan raya.

Penyaluran kredit untuk sektor transportasi mengalami penurunan 12,5%, atau turun signifikan dari tahun sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 47,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper