Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Perkebunan Berlomba IPO, Ini Strategi PTPN XI

Setelah mendapat suntikan penyertaan modal negara senilai Rp650 miliar, PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) mengebut upaya diversifikasi usaha hilir guna mengembalikan laba korporasi sebagai persiapan melantai di bursa pada 2017.

Bisnis.com, SURABAYA—Setelah mendapat suntikan penyertaan modal negara senilai Rp650 miliar, PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) mengebut upaya diversifikasi usaha hilir guna mengembalikan laba korporasi sebagai persiapan melantai di bursa pada 2017.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PTPN XI Muhammad Cholidi menjelaskan saat ini perusahaannya meremajakan sistem SDM dan keuangan melalui konsolidasi, setelah sempat tekor pada 2014. Diharapkan, struktur kapital perusahaan dapat pulih dalam 2 tahun.

“Dewan direksi ingin mengarah ke [bursa], setelah 2 tahun kami menata dan memodernisasi pabrik melalui PMN. Ketika struktur finansial, operasional pabrik, dan produksi sudah berjalan baik, kami akan masuk pasar modal,” ungkapnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Target untuk go public pada 2017, sambungnya, sesuai dengan prediksi tahapan akhir dari roadmap peremajaan dan modernisasi pabrik gula. Dalam 2 tahun, PTPN XI diproyeksikan sudah memiliki struktur kapital dan kapasitas finansial yang cukup kuat.

Salah satu upaya percepatan penguatan keuangan perusahaan yang dilakukan PTPN XI adalah memecah-mecah bisnis di lini hilir. Pasalnya, laba perusahaan tidak akan bertumbuh optimal juga hanya menggantungkan pendapatan dari bisnis gula. 

“Di negara lain, gula bukan lagi menjadi sumber revenue utama perusahaan [perkebunan berbasis tebu]. Justru hasil sampingannya yang menopang, misalnya [bisnis] listrik atau etanol dengan membangun pabrik yang terintegrasi.”

 Menurutnya, diversifikasi usaha ke pembangkit listrik akan membantu mengurangi biaya energi di pabrik gula. “Kalau kami bikin terintegrasi, itu akan menghemat biaya operasional, sehingga harga pokok gula akan menjadi lebih ideal karena terdukung diversifikasi.”

Jatah PMN PTPN XI digunakan untuk meningkatkan kapasitas pabrik gula (PG) Asembagus dan Jatiroto. PG Asembagus bakal dinaikkan kapasitasnya dari 3.000 ton tebu/hari (TCD) menjadi 6.000 TCD, sedangkan Jatiroto dari 7.500 TCD menjadi 10.000 TCD.

Suntikan modal itu juga akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik 10 MW di PG Jatiroto dan revitalisasi pabrik alkohol dari kapasitas 12 kl/hari kualitas akohol prima, menjadi 150 kl/hari kualitas ethanol fuel grade.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper