Bisnis.com, MALANG - PT. Kencana Tiara Gemilang (KTG), perusahaan manufaktur plastik film yang berada Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, melakukan ekspor perdana plastic sheet film atau produk lembaran plastik ke Selandia Baru (New Zealand).
Eliana Widijansih, Direktur PT. KTG Singosari Kabupaten Malang, mengatakan ekspor perdana tersebut sebanyak satu metrik ton atau satu kontainer senilai hampir US$10.000.
“Ekspor yang kami lakukan sifatnya masih berdasarkan pesanan dan bakal berlangsung secara berkala,” kata Eliana, Senin (30/3/2015).
Sukses ekpor tersebut diakui sebagai langkah positif bagi KTG setelah beroperasi setahun pasca membeli tanah dan bangunan seluas 77.200 meter eks pabrik plastik Sido Bangun melalui proses lelang.
Untuk selanjutnya dikelola dengan tujuan mengejar visi yang lebih besar lagi dan semakin mengukuhkan posisi perusahaan di pasar global. Ekpor perdana tersebut merupakan bagian dari visi KTG tersebut.
“Pasca membeli melalui lelang, kami masih melakukan perbaikan terhadap mesin yang kondisinya sekitar 50%-70% untuk berproduksi,” jelas dia.
Sejauh ini kapasitas produksi masih sekitar 100 ton per bulan atau masih jauh di bawah harapan sebesar 3.000 ton per bulan atau mencapai 36.000 ton per tahun.
Karena itu pihaknya mengaku akan habis-habisan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari yang ada saat ini. Atau setidaknya produksi sepanjang 2015 bisa mencapai 6.000-10.000 ton.
Direktur Komersial PT. KTG Singosari Kabupaten Malang, Sjarif Gunarso, mengatakan pada bulan April mendatang sudah dijadwalkan ekspor ke Jepang dan Thailand.
“Ekspor ke Jepang dan Thailand juga untuk produk yang sama yakni plastic sheet film,” ujarnya.
Menurutnya prospek market sangat terbuka lebar dan saat ini sedang digarap baik pasar lokal maupun Asia, Australia, Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Untuk memperkuat pasar lokal KTG saat ini telah memiliki distribution center yang berada di Jakarta serta akan memanfaatkan jaringan yang dimiliki grup yakni air kemasan Cleo dan cat Avia.
KTG sendiri membidik pasar menengah atas dengan strategi pemasaran melalui toko-toko modern dan riil distribusi melalui agen-agen. Untuk pasar lokal jangkauan produk masih difokuskan pada area Jawa dan Bali. Baru berikutnya merambah Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.
“Pasar yang kami bidik adalah menengah. Karena itu sasaran pemasaran kami adalah melalui pasar modern, bussines to bussines (b2b) dan pertanian,” tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
