Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK Dukung Sekolah Menengah Kejuruan

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tanah Air agar sumber daya manusia Indonesia memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan industri.
Siswa SMK Negeri 1 Kediri, Jawa Timur, merawat Mobil Esemka tipe sport utility vehicle (SUV) Rajawali, Rabu (11/2/2015)./Antara-Rudi Mulya
Siswa SMK Negeri 1 Kediri, Jawa Timur, merawat Mobil Esemka tipe sport utility vehicle (SUV) Rajawali, Rabu (11/2/2015)./Antara-Rudi Mulya

Kabar24.com, DEPOK-- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tanah Air agar sumber daya manusia Indonesia memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan industri. 

Menurut JK, kehidupan bangsa akan terjamin apabila ada pembinaan sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam, serta pembangunan manufaktur dan jasa. Untuk itu, sekolah-sekolah di Tanah Air, tidak boleh menjadi pabrik pengangguran lantaran lulusannya tidak terserap di dunia kerja. 

JK menuturkan pada 1950-1960, keberadaan sekolah umum sangat penting, karena dibutuhkan banyak pegawai. Namun, seiring berkembangnya kebutuhan tenaga kerja terlatih di sektor industri manufaktur, pertanian, dan jasa, keberadaan SMK menjadi penting. Apalagi, kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi masih sangat terbatas. 

"Jangan berpikir semua masuk ke perguruan tinggi, kalau semua sarjana ekonomi, sarjana hukum, siapa di bawahnya? Tentu tidak begitu. Tapi, itu lah sebabnya SMK sangat penting pada dewasa ini," kata JK di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015). 

Pemerintah, lanjutnya, harus serius mengembangkan sarana pendidikan yang menghasilkan SDM yang dibutuhkan oleh dunia usaha. Tanpa SDM yang berkualitas, pengembangan industri juga dinilai Wapres akan tersendat.

"SMK lebih besar dari sekolah umum. Kita harus bersama-sama, kalau tidak maka sekolah akan jadi pabrik pengangguran. Kalau kita tidak siapkan dari sekarang, tidak ada industri di Indonesia, adanya di Malaysia atau Vietnam," imbuhnya.

JK mencontohkan, sebagai negara agraris, Indonesia masih mengimpor beras, gula, dan jagung. Penyebabnya adalah rendahnya produktivitas pertanian. Begitu pula di sektor perikanan, yang produktivitasnya kalah jauh dibandingkan China dan Thailand. 

"Artinya dibutuhkan lebih banyak SMK dan perguruan tinggi pertanian dan maritim. Mengapa sistem administrasi kita kurang bagus? Karena kita kurang akuntan. Maka kita butuh SMK jurusan itu," tuturnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menargetkan akan membangun 200 unit SMK pada tahun ini. Menurut Anies, rencana pembangunan tersebut guna menunjang program pemerintah, terutama di areal pertanian, infrastruktur, pariwisata dan kemaritiman.‎

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper