Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Promosikan Pelabuhan Kepada China

Presiden Joko Widodo mempromosikan investasi sektor pelabuhan, galangan kapal dan perikanan kepada pemerintah China
Presiden Joko Widodo meninjau Transportasi Massal Terintegrasi di Stasiun Dongzhimen, Beijing, China, Kamis (26/3/2015) waktu setempat./Setpres-Laily
Presiden Joko Widodo meninjau Transportasi Massal Terintegrasi di Stasiun Dongzhimen, Beijing, China, Kamis (26/3/2015) waktu setempat./Setpres-Laily

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mempromosikan investasi sektor pelabuhan, galangan kapal dan perikanan kepada Pemerintah China.

Saat bertemu Perdana Menteri China Li Keqiang di Balai Agung Rakyat Beijing hari ini Jumat (27/3/2015), Jokowi mengatakan kedatangannya ke negeri Panda untuk mengundang investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan.

“Saya mengajak dan menjajaki kemungkinan gagasan dan inisiatif, respons dari Tiongkok, saya ingin sekali investor dari Tiongkok bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan, galangan kapal, dan industri perikanan,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi menambahkan, kedua negara sudah membicarakan kerja sama di bidang maritim pada hari sebelumnya karena Indonesia dan China punya misi yang sama yakni China punya jalur sutera maritim dan Indonesia punya gagasan poros maritim dunia.

PM Li Keqiang mengatakan Indonesia dan China memiliki banyak kesamaan tradisi dan sama-sama ingin mendorong menciptakan perdamaian dunia.

Menurut Li, kerja sama ekonomi bisa dilakukan melalui banyak bidang yang saling melengkapi termasuk di bidang infrastruktur, pertambangan, perikanan, dan lain-lain. Ia pun memberi rahasia kepada Jokowi agar sebuah negara bisa maju seperti China.

“Ini mencerminkan Indonesia punya keinginan kuat untuk mendukung pengembangan perikanan dan perindustrian, karena syarat untuk menjadi negara modern prasyaratnya memajukan perindustrian,” kata Li.

Li memamerkan kelebihan teknologi dan produktivitas tinggi di bidang infrastruktur dan perindustrian yang bisa membawa manfaat bagi kerja sama antara dua negara.

“Kelebihan kami selain produksi besar, harga juga menarik. Kerja sama menggabungkan kelebihan dan potensi akan membawa dampak yang baik,” kata Li.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper