Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto mengungkapkan bahwa Denny Indrayana lelah dicecar 17 pertanyaan ketika mengahadap penyidik sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Payment Gateway.
"Ya 17 pertanyaan, saudara Denny minta berhenti karena lelah," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (27/3/2015).
Rikwanto mengatakan seusai pemanggilan pada hari ini, penyidik akan menjadwalkan kembali pemanggilan Denny berikutnya. Namun, Rikwanto belum dapat memastikan kapan mantan Wamenkumham itu akan dipanggil.
"Nanti berikutnya akan dijadwalkan lagi," katanya.
Hari ini merupakan pemanggilan pertama Denny sebagai tersangka. Kepolisian menetapkan tersangka Denny karena diduga berperan memfasilitasi proyek Payment Gateway yang diindikasikan merugikan negara.
Sebelumnya, seusai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Payment Gateway, Denny Indrayana enggan meladeni pertanyaan wartawan perihal kasus yang membelitnya.
"Sudah ya, sudah ya cukup," katanya.
Denny tak mau menjelaskan mengenai keberadaan layanan Simponi di Kementerian Keuangan yang lebih dahulu ada dibanding proyek Payment Gateway. Begitu pula saat diminta tanggapan soal bekas anak buahnya di Kemenkumham yang merasa kecewa dengan sistem Payment Gateway.
"Cukup, silakan tanya kuasa hukum saya," katanya.
Sampai meninggalkan kompleks Mabes Polri, Denny tidak menanggapi konfirmasi para awak media. Dirinya enggan memberikan pernyataan yang separuh-paruh, menurut dia pernyataan itu harus utuh.
"Yang selalu penting upaya perbaikan layanan. Soal Rp32 miliar adalah uang yang disetorkan ke negara dan diterima negara. Udah cukup ya," katanya.
Selama di dalam, Denny mengaku dicecar sebanyak 17 pertanyaan terkait tugas pokok fungsi Wamenkumham. Dia masuk ke gedung Bareskrim, pukul 14.00 WIB keluar pukul 19.20 WIB. []
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
