Bisnis.com, SHANGHAI - Para perokok berat biasanya akan merasa sedikit 'sakaw' bila sebatang rokok di tangan tak bisa menyala hanya lantaran tak ada korek api. Gejala stres ringan pun akan menghinggapi mereka.
Emosi labil, pikiran kacau, uring-uringan, mulut masam, bahkan konsentrasi kerja akan terganggu. Terlepas merokok memiliki implikasi medis tertentu, tetapi sebatang rokok tanpa korek ibarat sayur tanpa garam
Bayangkan bila satu-satunya korek di saku celana disita petugas bandara rute internasional karena dianggap sebagai barang berbahaya. Aktivitas merokok yang penuh suasana santai sekejap menjadi sebuah masalah yang cukup besar sesampainya di negara tujuan. Terlebih, tak semua bandara internasional, di ruang khusus merokok, menyediakan korek api gratis.
Seorang kolega yang kerap bepergian ke luar negeri mengatakan agar lolos dari razia petugas bandara, jangan sesekali membawa korek api biasa yang umum dijumpai di Indonesia seperti Tokai, Cricket, ataupun M2000. "Bawalah Zippo, kita pasti lolos. Buktikan kata-kata saya. Ini sudah berkali-kali terjadi," katanya sebelum berangkat ke Shanghai, Jumat (20/3/2015).
Bisnis.com yang kebetulan satu tujuan dengannya menyaksikan pembuktian itu. "Saya bilang [ke petugas] bahwa saya merokok tapi korek saya Zippo dan petugas meminta saya untuk mengantongi saja lighter saya ini," ucapnya. Sementara itu, beberapa orang terpaksa menyerahkan korek api mereka ke petugas sambil memasang muka masam.
Kolega yang akrab disapa Icuk ini mengatakan lolosnya Zippo dari pemeriksaan petugas tak hanya terjadi di Bandara Soekarno-Hatta tetapi di sejumlah bandara internasional lain yang pernah disinggahinya.
"Entah apa alasan mereka tak menahan Zippo. Apa karena ini korek mahal atau kepintaran para marketing mereka melakukan strategi dan lobi, saya tak tahu tetapi saya senang Zippo saya tak disita," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
