Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas/Antara
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas/Antara

Bisnis.com, SURABAYA—Para pengusaha angkutan logistik di sekitar wilayah kepelabuhanan Jawa Timur mendesak percepatan pengadaan infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), guna menunjang upaya penghematan belanja solar untuk truk.

 Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Tanjung Perak Kody Lamahayu menyebut pihaknya sudah mengupayakan investasi puluhan truk berbahan bakar gas (BBG). Namun, janji pemerintah untuk pengadaan SPBG di kawasan pelabuhan belum juga terealisasi.

“Kami baru mau mulai menggunakan BBG. Namun, belum ditunjang oleh pemerintah, khususnya untuk pengadaan SPBG. Akhirnya, upaya kami mendorong pengusaha angkutan pelabuhan untuk beralih ke truk BBG jadi terkendala,” katanya, Kamis (19/3/2015).

Dari total 9.000 unit truk pelabuhan yang dikelola Organda Tanjung Perak, baru sekitar 60 unit saja yang sudah menggunakan BBG. Sementara itu, SPBG yang dibangun PT Pertamina (Persero) maupun PT Perusahaan Gas Negara (Persero) belum menjangkau pasar mereka.

“Kami mau investasi truk BBG, karena memang akan lebih menghemat. Makanya kami butuh SPBG ini untuk kelancaran operasional truk-truk yang sudah pakai BBG. Kalau tidak ada infrastrukturnya, buat apa kami harus berinvestasi untuk truk BBG,” tegas Kody.

Menurut catatan Organda Tanjung Perak, menggunakan BBG dapat menghemat 20% secara riil jika dibandingkan dengan belanja solar seharga Rp6.600/liter. Adapun, truk yang digunakan Organda adalah yang bermesin BBG asli, bukan menggunakan converter kit.

Selama ini, operasional 60 truk BBG di Tanjung Perak masih menggunakan bahan bakar dari PT Citra Nusa Energi (CNE) seharga Rp4.800/lps. Karena berasal dari perusahaan swasta, harga compressed natural gas (CNG) yang harus dibeli pun lebih mahal.

“Ini karena belum tersedia SPBG dari pemerintah di kawasan kepelabuhanan. Padahal, kalau di Jakarta, jumlah SPBG cukup banyak dan harganya hanya Rp3.000/lps lebih sedikit. Kami di Jatim mendapat lebih mahal, karena swasta yang suplai.”

Sebenarnya, Pemprov Jatim sudah merencanakan pembangunan 16 SPBG untuk kebutuhan angkutan pelabuhan. Namun, hingga saat ini baru satu proyek saja yang terlihat baru dimulai dan belum ada penyalurannya, yaitu di Terminal Teluk Lamong (TTL).

Tahun ini, PGN menargetkan pembangunan 1 unit SPBG di Gresik dan 1 unit di kawasan Tanjung Perak. “Itu yang kami harapkan. Tidak perlu banyak, 4 atau 5 SPBG saja sudah cukup untuk mempercepat investasi truk BBG kami.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper