Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Separuh Sekolah di Papua Tidak Teraliri Listrik

Bukan hal baru memang kalau Provinsi Papua perlu perhatian khusus untuk meningkatkan perekonomian dan meningkatkan mutu pendidikan di Bumi Cendrawasih.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Menengah Anies Baswedan mengungkapkan hampir separuh sekolah umum di provinsi Papua tidak dialiri listrik./pendidikankritis.wordpress.com
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Menengah Anies Baswedan mengungkapkan hampir separuh sekolah umum di provinsi Papua tidak dialiri listrik./pendidikankritis.wordpress.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bukan hal baru memang kalau Provinsi Papua perlu perhatian khusus untuk meningkatkan perekonomian dan meningkatkan mutu pendidikan di Bumi Cendrawasih.

Namun, siapa sangka ketersediaan energi sebagai penggerak percepatan kedua program itu yang menjadi penentu program itu tidak cukup tersedia.
Energi listrik misalnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Menengah Anies Baswedan mengungkapkan hampir separuh sekolah umum di provinsi Papua tidak dialiri listrik.
"Sekolah di Papua paling rendah. Yang sudah terlistriki hanya 55%. Artinya, 45% sekolah umum di Papua belum dialiri listrik," katanya dalam Konferensi Pers di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (20/3).
Dia mengungkapkan provinsi Papua Barat justru jauh lebih baik. Dengan mencatatkan sekolah umum yang sudah terlistriki sebesar 66%. Padahal, provinsi itu jauh lebih muda ketimbang provinsi Papua.
Kelima provinsi yang elektrifikasi sekolah paling rendah adalah Papua 55%, Sulawesi Barat 63%, Papua Barat 66%, Nusa Tenggara Timur 70%, dan Kalimantan Barat 71%.
Menurutnya, salah satu komponen penting dalam peningkatan pendidikan di Indonesia adalah ketersediaan listrik. Pasalnya, proses belajar mengajar membutuhkan teknologi, minimal teknologi penerangan. "Sayangnya, masih banyak sekolah yang belum teraliri listrik. Untuk itu kami datang ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendiskusikan hal tersebut," katanya.
Namun, lanjutnya, ada beberapa daerah yang perlu dilakukan verifikasi lebih jauh. "Kami sepakati untuk membentuk task force yang bertugas mengumpulkan data, verifikasi dan tindakan penyelesaian masalah sesuai tantangan masing-masing," jelasnya.
Anies mengungkapkan ketersediaan listrik untuk sekolah di daerah tertinggal merupakan suatu keharusan. Dengan demikian, maka pihaknya berharap bisa segera meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan pihaknya menyambut baik rencana pembentukan task force tersebut. Tim itu nantinya akan membuat perencanaan untuk mengatasi persoalan tersebut. Hanya saja, tim sebelumnya harus melakukan verifikasi data terlebih dahulu.
"Kami juga akan ajak pemerintah daerah dan juga pelaku usaha untuk bisa membantu mengatasi listrik ini untuk sekolah," katanya.
Selain itu, jelasnya, pihaknya akan mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan untuk mempercepat pengaliran listrik ke sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper