Bisnis.com, JAKARTA - Selain mendorong kedua belah pihak serta lainnya yang terlibat dalam kemelut pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2015 untuk masuk dalam konsep 'tabayun' mencari kebenaran dan kemudian 'islah' untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan rakyat dengan tetap menghormati proses hukum, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto juga memberikan empat penegasan sikap.
Berikut lima penegasan sikap Partai Hanura yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Hanura, mantan Menhankam/Pangab pada awal era reformasi Wiranto, di Kantor DPP Hanura, Jumat (20/3/2015).
Pertama, mengapresiasi kinerja panitia angket dengan catatan, apapun hasilnya bukan menjadi alat untuk saling menyalahkan, yang hanya akan memperkeruh suasana dan memperpanjang permasalahan horizontal, yang akibatnya merugikan kepentingan masyarakat.
Menurutnya sebaiknya hasilnya diarahkan sebagai koreksi/bahan perbaikan untuk mencari solusi yang tepat.
Kedua, bagi Partai Hanura yang mengobarkan semangat hati nurani, pihaknya mengaku akan berada pada barisan terdepan dalam gerakan melawan korupsi dan terus mendorong agar revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo terus digelontorkan dan bukan sekedar slogan musiman.
Ketiga, pihaknya secara konsisten terus mendorong serta mendukung dan memberi semangat lembaga atau siapapun yang memerangi korupsi termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tidak menyerah, karena itu adalah tugas yang mulia yang akan menentukan nasib bangsa ke depan.
Keempat, Hanura akan melakukan langkah-langkah mediasi yang lebih konkrit untuk membantu agar masalah tersebut cepat terselesaikan dengan baik.
"Kami juga berjanji akan menindak tegas terhadap anggota partai apabila ada yang terlibat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
