Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MYANMAR BERGEJOLAK: Tentara Pemerintah Bom Wilayah Suku Kokang

Pertempuran berkecamuk terus di Wilayah Kokang, Myanmar, saat tentara pemerintah pada Selasa (17/3/2015) membom pangkalan tentara etnik Kokang di perbukitan di dekat Laukkai, kata media milik pemerintah, Myawady, Rabu.
Ilustrasi: Tentara Myanmar/Reuters-Soe Zeya Tun
Ilustrasi: Tentara Myanmar/Reuters-Soe Zeya Tun

Kabar24.com, YANGON - Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan tentara etnik Kokang terjadi di Myanmar.

Pertempuran berkecamuk terus di Wilayah Kokang, Myanmar, saat tentara pemerintah pada Selasa (17/3/2015) membom pangkalan tentara etnik Kokang di perbukitan di dekat Laukkai, kata media milik pemerintah, Myawady, Rabu.

Selama bentrokan sengit di tiga tempat terpisah di dekat Laukkai, tiga prajurit dari militer Myanmar tewas dan empat orang lagi cedera, kata laporan tersebut.

Ditambahkannya, Tentara Aliansi Demokratis Nasional Myanmar (MNDAA) meninggalkan tiga mayat dan beberapa senjata kecil dan amunisi.

Saat pasukan pemerintah merebut beberapa bukit strategis, MNDAA harus mundur ke arah utara dan timur-laut.

Sewaktu rombongan militer menyusuri daerah Laukkai, bentrokan terjadi di MNDAA hampir setiap hari, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu siang.

Militer Myanmar juga menyatakan bahwa selama serangan udaranya terhadap tentara etnik Kokang pekan lalu, militer telah merebut beberapa bukit strategis lagi dalam pertempuran sengit.

Data statistik tak resmi yang dikumpulkan menunjukkan sejauh ini di pihak pemerintah 87 personel telah tewas dan 218 cedera, sementara 101 mayat ditemukan dari MNDAA dan 30 orang ditangkap.

Sementara itu, perunding perdamaian dari Pemerintah Myanmar dan kelompok suku yang bersenjata di negeri itu telah melanjutkan pembicaraan perdamaian di Yangon pada Selasa, dan sepakat untuk mencari cara politik guna mengurangi konflik.

Mereka merujuk kepada pertempuran saat ini di wilayah Kokang dan Negara Bagian Kachin.

Babak ketujuh pembicaraan perdamaian resmi, yang mulanya dijadwalkan selama enam hari, akan dipusatkan pada delapan tahap yang masih ada dari 104 rancangan kesepakatan perdamaian di seluruh negeri tersebut dan tersisa dari pembicaraan sebelumnya dalam upaya mendorong dicapainya kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper