Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paceklik Kelahiran, Pemerintah Jepang Dorong Kencan Kilat

Pemerintah Jepang akan mendorong program perjodohan dengan tujuan untuk Pacu meningkatkan angka kelahiran yang tercatat sangat rendah di negara itu.
Lukisan sepasang kekasih Jepang memadu cinta/Fineartamerica.com
Lukisan sepasang kekasih Jepang memadu cinta/Fineartamerica.com

 Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang akan mendorong program perjodohan dengan tujuan memacu angka kelahiran yang tercatat sangat rendah di negara itu.

Menurut kantor berita Kyodo, otoritas lokal akan mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat jika mereka menyelenggarakan program kencan kilat atau bentuk perjodohan lainnya.

Program itu kini tengah dirancang untuk meningkatkan angka kelahiran di negara tersebut.

Program itu diharapkan akan disetujui oleh kabinet Jepang sebelum akhir Maret. Pasalnya Jepang diperkirakan akan menghadapi "kondisi kritis" pada 2020, karena rendahnya angka kelahiran sehingga berdampak negatif terhadap ekonomi dan masyarakat.

Pemerintah juga akan melakukan upaya lebih dari sekedar mendorong perjodohan, tetapi juga meningkatkan akses perawatan anak secara gratis. Selain itu akan dibangun pusat konseling di seluruh wilayah negara tersebut,agar warga dapat memperoleh layanan peningkatan kesuburan.

“Mereka juga menargetkan untuk meningkatkan jumlah ayah yang mengambil cuti setelah kelahiran anak sebanyak 80% pada tahun 2020 mendatang, menurut laporan kantor berita itu sebagimana dikutip BBC.co.uk, Sealsa (17/3/2015).

Tingkat kelahiran anak di Jepang turun ke rekor terendah pada 2014 atau turun 9.000 kelahiran dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penurunan angka kelahiran yang drastis di Jepang sudah mencapai tahun keempat.

Sejumlah alasan yang diperkirakan menyebabkan penurunan angka kelahiran, termasuk tingginya biaya perawatan anak, lebih banyak perempuan yang bekerja, dan peningkatan jumlah orang yang tidak memiliki pasangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : bbc.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper