Bisnis.com, DENPASAR--Badan Narkotika Nasional (BNN) Bali bersama Pemerintah Provinsi Bali, Polri, serta TNI melakukan Deklarasi Gerakan Nasional Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba Provinsi Bali yang digelar di lapangan kantor Gubernur Bali pada Senin, 16 Maret 2015.
Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen Pol. I Gusti Ketut Budiartha mengungkapkan saat ini korban narkoba selalu meningkat setiap tahunnya dan di Bali mencapai 50.000 lebih pecandu narkoba.
"Pada 2015 ini kami target di Bali merehabilitasi sebanyak 2083 orang baik rawat jalan maupun rawat inap," jelasnya di Denpasar, Senin (16/3/2015).
Dia menambahkan, pihaknya terus mengoptimalkan semua fasilitas yang ada seperti rumah sakit di masing-masing kabupaten/kota dan juga bekerjasama dengan yayasan-yayasan yang ada di Bali untuk rehabilitasi narkoba.
"Kami yakin target tersebut bisa tercapai tahun ini. Kami terus selalu berusaha menyelamatkan saudara-saudara kami yang sudah jadi korban narkoba," paparnya.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia telah menjadi daerah tujuan perdagangan narkoba internasional. Potensi penyalahgunaan narkoba sangat besar terjadi di Bali.
"Kondisi ini harus kita antisipasi. Yang terjerumus narkoba banyak, namun banyak juga yang tak kena rehabilitasi. Melalui program ini, diharapkan mereka yang memang harus direhabilitasi bisa disembuhkan dan kembali normal seperti biasa," pungkasnya.
Dia menambahkan, BNN Provinsi Bali sebagai instansi terdepan dalam penanganan masalah ini mampu mengkoordinasikan seluruh komponen, termasuk pemuka agama dan pemuka adat.
"Saya menekankan kepada semua komponen untuk terus mensosialisasikan program ini kepada masyarakat dan terus mengajak masyarakat untuk perangi narkoba," lanjutnya.
Foto : Acara Apel Deklarasi Gerakan Nasional Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba di Provinsi Bali pada Senin, 16 Maret 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
