Kabar.com, MANADO - Panen raya kelapa yang berlangsung pada akhir tahun lalu mendongkrak ekspor lemak nabati Sulawesi Utara pada Januari 2015.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat ekspor komoditi lemak dan minyak hewan/nabati pada Januari 2015 mencapai US$71,14 juta, naik 28,16% dibandingkan ekspor pada periode sama tahun lalu senilai US$55,51 juta. Demikian dikutip Bisnis, Selasa (10/3/2015).
Nilai ekspor komoditas tersebut berkontribusi sebanyak 65,23% dari total ekspor Sulut yang pada Januari 2015 tercatat senilai US$109,03 juta.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulut Marthendy M. Tenggehi mengatakan kenaikan ekspor tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya stok kelapa dan kopra yang dipanen pada akhir tahun lalu.
“Panen raya di akhir kuartal IV tahun lalu baru berdampak sekarang karena harus melalui proses produksi terlebih dahulu,” katanya.
Guna mempertahankan peningkatan ekspor komoditas tersebut, Marthendy menilai pemerintah harus menjaga stabilitas harga kopra agar petani dapat terus berproduksi. Saat ini rata-rata harga kopra berkisar Rp550.000 perkuintal. Semakin tinggi harga kopra, maka akan semakin tinggi pula nilai ekspor.
Selain itu, menurutnya, diperlukan pula upaya meningkatkan produktivitas kebun-kebun kelapa dengan cara peremajaan pohon yang sudah tua. Ketersediaan tenaga kerja juga perlu mendapatkan perhatian serius, terutama tenaga pemetik kelapa.
“Harga yang memadai akan menjaga minat petani dan pengolah. Jika harga turun maka mereka akan beralih ke komoditas lain,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
