Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Orang Eropa Ditembak Mati di Klab Malam di Mali

Tiga orang Eropa ditembak mati di klab malam di ibukota Mali pada Sabtu dalam serangan saat pemerintah dalam tahap kunci pembicaraan perdamaian dengan pejuang di wilayah bergolak utara.
Tiga orang Eropa dtembak mati di klab malam di ibu kota Mali, Jumat (6/3/2015)./www.icrc.org
Tiga orang Eropa dtembak mati di klab malam di ibu kota Mali, Jumat (6/3/2015)./www.icrc.org

Bisnis.com, BAMAKO - Tiga orang Eropa ditembak mati di klab malam di ibukota Mali pada Sabtu dalam serangan saat pemerintah dalam tahap kunci pembicaraan perdamaian dengan pejuang di wilayah bergolak utara.

Setidak-tidaknya, satu orang bersenjata memasuki klab di daerah terkenal dengan perantau asing di Bamako itu tak lama sesudah tengah malam dan menembak, kata polisi.

"Itu serangan teroris, meskipun kami menunggu kejelasan. Untuk sementara, ada empat orang tewas, yakni satu orang Prancis, satu asal Belgia dan dua warga Mali," kata polisi kepada AFP, dengan menambahkan bahwa korban tewas termasuk seorang polisi, yang lewat restoran tersebut.

Orang Eropa ketiga, yang kewarganegaraannya belum jelas, meninggal saat tiba di rumahsakit Gabriel Toure di Bamako, kata sumber di sana, dengan menambahkan bahwa delapan orang terluka.

Petugas pemadam kebakaran membawa mayat orang Prancis itu dari La Terrasse, restoran dan klab malam di kabupaten ramai Hippodrome di Bamako, kata saksi.

Sesudah serangan, jasad polisi dan penjaga rumah pribadi itu dapat dilihat di jalan di luarnya, sementara sedikit lebih jauh, tampak mayat orang Belgia tersebut.

Puluhan polisi mengamankan daerah itu, tapi beberapa saksi serangan itu menolak bersaksi, karena takut pembalasan.

Sumber polisi menyatakan dua tersangka ditangkap, tanpa mengungkapkan jatidiri atau kewarganegaraan mereka.

Presiden Prancis Francois Hollande mengecam "sangat keras serangan pengecut itu", kata pernyataan kepresidenan tersebut.

Dikatakannya, Hollande akan menemui Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita menawarkan bantuan ke bekas jajahan Prancis itu, dengan menambahkan bahwa keamanan ditingkatkan di kedutaan Prancis dan sarana lain bekas penjajah tersebut di negeri itu.

"Pikiran saya bersama korban dan keluarga mereka," kata Didier Reynders, menteri luar negeri Belgia, yang memastikan salah satu korban itu adalah warga negaranya.

Kepala urusan luar negeri Eropa Bersatu Federica Mogherini menyatakan salah satu korban itu bekerja pada Eropa Bersatu di Mali, tempat kelompok 28 negara itu bertugas membantu polisi dan pasukan pengawal negara tersebut.

Kedutaanbesar Prancis di Bamako mengeluarkan pesan kepada semua warga negara Prancis di kota itu untuk berhati-hati jika mereka keluar harus rumah.

Gurun utara di Mali utara tercabik-cabik persaingan suku dan pemberontakan pegaris keras serta berjuang untuk ketenganan dan perdamaian sejak kudeta pada 2012.

Pegaris keras terkait Alqaida menguasai wilayah gurun luas itu lebih dari sembilan bulan hingga campur tangan tentara pimpinan Prancis pada pada 2013, yang sebagian mengusir mereka dari daerah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper