Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemristekditi Kembali Buka Program Afirmasi Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) kembali melaksanakan program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dengan 900 kuota calon penerima beasiswa.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. /BIsnis.com
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. /BIsnis.com

Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) kembali melaksanakan program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dengan 900 kuota calon penerima beasiswa.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan afirmasi bukan sekadar program keberpihakan pemerintah untuk daerah Papua dan Nusa Tenggara, Maluku Utara, dan Aceh (3T), melainkan transformasi akademis.

Pertemuan membahas tiga hal, sistem penerimaan, penetapan kuota peserta dan prodi, serta pendampingan mahasiswa. "Pendampingan mencakup pembinaan kultur akademis," kata Nasir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Pada 2015, menurut menteri telah disiapkan 900 kuota calon penerima beasiswa ADik dengan alokasi 500 calon untuk daerah 3T dan 400 calon untuk Provinsi Papua dan Papua Barat.

Meski telah berjalan di tahun keempat, menurut dia, beberapa perguruan tinggi pelaksana mengaku kesulitan dalam menerima dan membina mahasiswa afirmasi.

Program Afirmasi tidak otomatis menurunkan standar penerimaan. Para siswa diberi matrikulasi setidaknya satu tahun sebelum kuliah.

Usulan matrikulasi disampaikan di awal pelaksanaan program ini. Mereka diberi kesempatan untuk mengenal lingkungan kampus selama satu tahun untuk beadaptasi untuk mengurangi risiko drop-out.

Rektor Universitas Papua Suriel Mofu mengungkapkan animo anak Papua mengikuti program ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal program ini berjalan memang sulit membujuk siswa Papua untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, menurut dia, saat ini mereka rebutan sehingga pihaknya meminta kuota untuk calon peserta dari Papua dan Papua Barat jangan dikurangi. Seusai merampungkan pendidikan, mereka diharapkan berkarya bahkan memimpin daerah lain di luar Papua.

Hadir dalam pertemuan itu 39 Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan 22 Direktur Politeknik pelaksana program Afirmasi. Politeknik Negeri Bali, misalnya, pernah menerima empat mahasiswa Papua yang memilih program studi pariwisata.

Permasalahan senada yang dialami PTN atau Politeknik pelaksana Afirmasi adalah kesulitan membina kultur akademik, terutama perlakuan khusus kepada peserta yang seringkali berbenturan dengan aturan pembelajaran di kampus.

Meski demikian, Rektor Universitas Diponegoro Sudharto mengatakan di tahun ketiga ada peningkatan kualitas disiplin akademis dari mahasiswa Afirmasi.

Pendaftaran seleksi calon peserta beasiswa Afirmasi tahun 2015 ini akan dibuka mulai 28 Maret. Penyelenggara seleksi adalah Ditjen Dikti dan PTN/Politeknik pelaksana dilibatkan dalam penetapan kelulusan peserta yang dijadwalkan pada 1 Juni 2015.

Seleksi akan dilakukan tiga tahap, terdiri atas seleksi khusus Afirmasi Pendidikan Tinggi dan SNMPTN-SBMPTN secara khusus. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper