Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jagal ISIS yang Dijuluki Jihadi John Telah Teridentifikasi

Laki-laki dengan aksen kental Inggris yang tampil dalam empat video pemenggalan ISIS telah diidentifikasi sebagai Mohammad Emwazi.
Wartawan AS Steven Sotloff dipenggal oleh ISIS/Reuters
Wartawan AS Steven Sotloff dipenggal oleh ISIS/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA- Laki-laki dengan aksen kental Inggris yang tampil dalam empat video pemenggalan ISIS telah diidentifikasi sebagai Mohammad Emwazi, seorang laki-laki kelahiran Kuwait yang besar di London. Dia diberi nama sebutan perang (nom de guerre) Jihadi John selama ini.

Laman berita CNN, dikutip di Jakarta, Kamis (26/2/2015), menyatakan nama asli Jihadi John itu dikonfirmasi kepada Washington Post dan Reuters melalui telepon seorang teman dekatnya. Satu kelompok pejuang HAM Inggris yang bisa menghubungi Emwazi sebelum dia berangkat ke Suriah juga menyatakan mereka yakin Jihadi John itu adalah Emwazi.

Akan tetapi, Kepolisian Metropolitan London menolak mengonfirmasi bahwa laki-laki itu Emwazi sebagaimana dilaporkan Reuters dan Washington Post.

"Kami sebelumnya meminta media massa jangan berspekulasi tentang rincian investigasi kami karena ada manusia lain yang hidupnya tengah menghadapi resiko besar," kata Komandan Komando Kontra Terorisme Kepolisian Metropolitan London, Richard Walton, sebagaimana dinyatakan CNN.com.

"Kami tidak akan mengonformasi identitas seseorang pada tahapan ini atau memberi pembaruan perkembangan penyelidikan kontra terorisme kami," kata Walton.

Jihadi John diketahui telah muncul sebagai laki-laki yang mengenakan pakaian hitam-hitam dengan gantungan pistol kulit di bahu serta penutup muka dan kepala yang juga berwarna hitam. Sudah enam warga negara-negara Barat yang telah dieksekusi olehnya memakai belati.

Dalam empat video yang diluncurkan ISIS itu, dia selalu memegang belati itu memakai tangan kirinya dan berdiri di sisi kiri korban yang diposisikan berdiri di atas lututnya. Korban Jihadi yang dipublikasikan adalah Abdul-Rahman Kassig (Amerika Serikat), James Foley (Amerika Serikat), David Haines (Inggris), dan Alan Henning (Inggris).

Mereka berempat bernasib sama dengan korban lain ISIS, yaitu Herve Gourdel (Prancis), John Cantle (Inggris), dan Steven Sotloff (Amerika Serikat).

Daftar itu masih ditambah warga negara Jepang, Kenji Goto dan seorang rekannya. Dialah yang berkata-kata dalam video korban dari Jepang itu tentang tebusan US$200 juta untuk menyelamatkan keduanya. Semua korban ISIS itu memakai baju yang sama, baju coverall berwarna oranye.

Emwazi diketahui berasal dari keluarga menengah dan meraih gelar sarjana pada bidang program komputer, diyakini pergi ke Suriah pada 2012 di mana dia akhirnya bergabung dengan ISIS. Oleh laman CNN.com, dia dilaporkan sebagai laki-laki yang wajah, perawakan, dan suaranya sangat "sudah dikenal".

Seorang petinggi Yayasan Asia Pasifik, Sajjan Gohel, menyatakan, sudah menjadi rahasia terbuka bahwa intelijen Amerika Serikat dan Inggris sudah paham bahwa John Jihadi itu adalah Mohammed Emwazi, yang memiliki bentuk mata sayu dengan bulu mata lebat.

Akan tetapi, seorang bekas petinggi CIA menyatakan, sekali identitas asli seorang teroris diungkap maka sangat besar kemungkinan dia akan bersembunyi permanen untuk kemudian menghilang. Laman CNN.com mendeskripsikan Jihadi sebagai seorang laki-laki yang lebih suka menghindari kontak mata dengan perempuan dalam percakapan. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper