Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tato GBR di Pembegal Pondok Aren Masih Misteri

Tato di Pembegal Pondok Aren Masih Misteri
Tim Jaguar Polresta Depok memeriksa barang bawaan pengendara bermotor saat gelar operasi Bina Kusuma di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/2) dinihari. Razia gabungan yang melibatkan 700 personil dari Polisi, TNI, dan Satpol PP itu dilakukan serentak di tujuh titik wilayah rawan begal yang belakangan ini marak di Kota Depok./Ilustrasi Antara
Tim Jaguar Polresta Depok memeriksa barang bawaan pengendara bermotor saat gelar operasi Bina Kusuma di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/2) dinihari. Razia gabungan yang melibatkan 700 personil dari Polisi, TNI, dan Satpol PP itu dilakukan serentak di tujuh titik wilayah rawan begal yang belakangan ini marak di Kota Depok./Ilustrasi Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Polisi belum mendapat titik terang identitas begal motor yang tewas dibakar massa di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 24 Februari 2015. Kepala Kepolisian Sektor Pondok Aren Komisaris Bachtiar Alphonso mengatakan belum ada petunjuk apa pun tentang identitas begal yang diamuk massa itu.

Sebelumnya, juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan dari hasil identifikasi terhadap begal motor itu, tubuhnya tak seluruhnya hangus terbakar. “Jadi, masih terlihat ada tato dari kelompok geng motor tertentu,” kata Martinus di kantornya, Rabu, 25 Februari 2015.

Namun, Bachtiar buru-buru membantah pernyataannya. “Sudah saya cek ke anggota, tidak ada tatonya. Dan saya tidak pernah menyebut tato,” kata Bachtiar saat dihubungi, Rabu.

Martinus lantas meralat pernyataannya. “Tidak ada tato. Saya sudah konfirmasi ke Kapolsek,” kata Martinus.

Aksi pembakaran begal motor oleh massa itu bermula saat sepasang kekasih, Wahyu Hidayat, 21 tahun, dan Sri Astriani, 19 tahun, dipepet kawanan begal berjumlah empat orang yang mengendarai dua sepeda motor di Jalan Raya Ceger, Pondok Aren. Seorang pelaku mengayunkan pedang samurainya mengenai kaki Wahyu. Kemudian Sri dengan refleks menangkis serangan kedua kepadanya.

Saat itulah terjadi pergulatan yang mengakibatkan kawanan itu terjatuh. Sri dan Wahyu kemudian berteriak, lalu didengar penduduk kampung sekitar. Tiga begal berhasil kabur. Nahas seorang di antaranya terkepung warga yang kemudian mengamuk, lalu memukuli pria tadi, dan berakhir dengan membakar tubuhnya.

Soal pembakaran tersebut, Martinus mengatakan polisi serius mencari tahu siapa pelaku pembakaran begal itu. “Kami selidiki pelakunya,” kata Martinus.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pondok Aren Inspektur Dua Agung S. Aji mengatakan polisi tengah mengumpulkan keterangan saksi-saksi peristiwa pembakaran begal itu. “Kalau sudah tertangkap akan kami beritahu,” ujar Aji.

Agung juga mengatakan saat ini pihaknya fokus untuk mencari siapa pelaku pembegalan. "Selain memeriksa saksi-saksi siapa yang membakar begal, kami juga berusaha mencari para pelaku tersebut," kata Aji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper