Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Langkah BNPB Dalam Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan keadaan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di Riau, untuk mengatasi karhutla (kebakaran hutan dan lahan) pada 2015.
kebakaran hutan
kebakaran hutan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan keadaan siaga darurat kebakaran  hutan dan lahan di Riau, untuk mengatasi karhutla (kebakaran hutan dan lahan) pada 2015.

Penetapan siaga darurat karhutla Riau 2015 dikarenakan berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan makin merebaknya hotspot di area open accsess di Kabupaten Bengkalis yang berpotensi meluas, maka Menteri LH dan Kehutanan telah meminta bantuan Kepala BNPB untuk dukungan langkah-langkah siaga darurat.

"Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah menindaklanjuti permintaan Menteri LH dan Kehutanan tersebut dengan mengintruksikan kepada jajaran BNPB untuk mempersiapkan semua kebutuhan," tutur Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, seperti siaran pers yang diterima Bisnis.com, Minggu (22/2/2015).

Sutopo mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi kepada Menteri LH dan Kehutanan pada November 2014 dan Januari 2015, untuk solusi atasi karhutla, maka BNPB akan melakukan filling the gaps sesuai permintaan dan kebutuhan dari Kemen LHK. BNPB akan mengoordinasikan kementerian/lembaga untuk memberikan pendampingan kepada BPBD di daerah.

Pencegahan lebih efektif dibandingkan pemadaman. Apalagi pada lahan gambut, jika sudah terbakar maka sulit dipadamkan. Untuk itu penegakan hukum dan sosialisasi terus ditingkatkan. Sebab 99,9% karhutla di Riau adalah disengaja atau dibakar.

"Untuk langkah-langkah siaga tersebut ditempuh dengan, Pertama, dukungan pelaksanaan hujan buatan dalam waktu dekat. Kedua, dukungan bagi masyarakat untuk pembuatan 1.000 unit sekat kanal rawa gambut di daerah-daerah sangat rawan karhutla," ujarnya.

Ketiga, lanjut Sutopo, dukungan pesawat helicopter patroli, monitoring dan water bombing selama 3 bulan. Keempat, dukungan personil BNPB untuk posko di pusat dan daerah.

Menurutnya kebakaran hutan dan lahan di Riau selalu berulang setiap tahun. Berdasarkan data hotspot 2006 hingga 2014, pola karhutla di Riau terjadi dua periode dalam setahun yaitu Februari-April dan Juni-Oktober.

"Modus dan motif karhutla sudah diketahui. Begitu pula berbagai peraturan pencegahan karhutla sudah banyak. Namun selalu saja berulang. Untuk mengantisipasi karhutla pada 2015, maka siaga darurat pencegahan dan penanganan karhutla di Riau telah ditetapkan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper