Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prasasti Sangguran Ini Dicuri Raffles, Ternyata Punya Kekuatan Gaib

Selain menuntut keluarga Lord Minto agar Prasasti Sangguran yang merupakan warisan Dinasti Syailendra dikembalikan ke Indonesia, Peter Carey juga mengingatkan keluarga Lord Minto, bahwa prasasti tersebut memiliki kekuatan gaib.
Situs sejarah/Ilustrasi
Situs sejarah/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Selain menuntut keluarga Lord Minto agar Prasasti Sangguran yang merupakan warisan Dinasti Syailendra dikembalikan ke Indonesia, Peter Carey juga mengingatkan keluarga Lord Minto, bahwa prasasti tersebut memiliki kekuatan gaib.

Peter Carey adalah sejarawan yang mengajar di Universitas Indonesia.

Seperti diketahui, Prasasti Sangguran saat ini masih dibawa oleh keluarga turunan Lord Minto, yang tinggal di perbatasan antara Inggris dan Skotlandia. Lord Minto sendiri adalah Gubernur di India semasa penjajahan Inggris.

Prasasti tersebut dibawa keluar dari Indonesia oleh Sir Thomas Stamford Raffles, untuk diberikan kepada Lord Minto (Gubernur Jenderal India semasa pejajahan Inggris) sebagai hadiah.

“Dalam prasasti tersebut ada tertulis, siapa saja yang mengusik prasasti ini, akan mendapatkan malapetaka tiada tara. Dan itu terjadi secara sunguh-sungguh kepada setiap pengusiknya,” ujar Peter Carey (7/2/2015).

Dirinya mencontohkan, Raffles saat membawa prasasti tersebut keluar dari Indonesia mengalami hal yang buruk ketika dia harus meninggal di usia 44 tahun akibat penyakit yang menyerang otaknya.

Padahal, Raffles sebelumnya memiliki kemasyhuran nama di masanya sebagai Gubernur Inggris di Indonesia.

Sementara itu, Lord Minto dan keluarga sebagai pihak yang menerima dan menyimpan prasasti Sangguran tersebut mengalami kekacauan yang luar biasa di setiap generasi keluarganya.

“Keluarga Lord Minto dari generasi ke generasi mengalami kekacauan luar biasa dalam keluarganya. Mereka pun juga dilanda kemiskinan sehingga harus menjual aset-aset tinggalan Lord Minto. Itu bentuk nyata dari kutukan yang tertulis di prasasti Sangguran,” kata sejarawan yang mengajar di Universitas Indonesia itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper