Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT UMKM: Penyaluran di Pekalongan Tumbuh 22,1%

Bank Indonesia Perwakilan Tegal mencatat penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah di Eks Karesidenan Pekalongan mencapai Rp9,33 triliun atau tumbuh 22,1%
UMKM batik. Penyaluran kredit ke sektor ini di Pekalongan naik 22,1%/JIBI
UMKM batik. Penyaluran kredit ke sektor ini di Pekalongan naik 22,1%/JIBI

Kabar24.com, TEGAL—Bank Indonesia Perwakilan Tegal mencatat penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah di Eks Karesidenan Pekalongan mencapai Rp9,33 triliun atau tumbuh 22,1%. 

Kepala Perwakilan BI Tegal Bandoe Widiarto memaparkan untuk mendorong  stabilitas sistem keuangan, BI menjaga agar fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik yaitu dengan kegiatan pemberdayaan sektor riil dan UMKM.

Sasaran akhir dari kegiatan tersebut adalah stabilitas harga untuk pertumbuhan  ekonomi  yang berkelanjutan dan inklusif.

“Dalam pengembangan UMKM KPwBI Tegal telah melakukanupaya pembinaan kepada budidaya bawang merah, ayam petelur, udang vaname, sapi potong dan potensi lokal lainnya,” papar Bandoe saat ditemui Bisnis, Rabu (28/1/2015). 

Tantangan kedepan yang dihadapi, menurutnya, yakni mendorong kelompok UMKM dapat mengakses keuangan perbankan dan lembaga pembiayaan sehingga pelaku bisnis ini dapat mandiri. 

Bandoe menambahkan pengolahan produksi masih perlu didukung dengan tehnologi  yang baik sehingga kualitasnya akan bisa diterima oleh pasar, akses ke industri masih  perlu didorong supaya ada kesinambungan serta perlunya penguatan kapabilitas melalui program pendampingan.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan sampai dengan akhir tahun 2014 mencapai Rp21,5 triliun tumbuh sebesar 14,05%. Dengan jumlah penyaluran kredit tersebut, Loan To Deposite Ratio (LDR) mencapai 113,26% dengan Non Performance Loan (NPL) sebesar 2,95%.

Adapun penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp9,33 triliun, dengan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 22,11%. Share kredit UMKM sebesar 43,17%, dengan porsi terbesar untuk sektor perdagangan besar dan eceran mencapai Rp 6,3 triliun.

Wali Kota Pekalongan HM Basyir Ahmad menyatakan perekonomian di wilayahnya tumbuh seiring dengan perkembangan pelaku UMKM. Bahkan, Basyir menargetkan pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan diangka 6% atau di atas target pertumbuhan ekonomi nasional.

“Di sini banyak sekali pelaku UMKM, baik perajin batik, makanan dan minuman serta pelaku kreatif,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper