Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUS SEKOLAH BANDUNG: Sopir Angkot Tolak Tambahan Armada

Koperasi Jasa Angkutan Bandung Tertib Baru (Kobanter Baru) menolak penambahan bus sekolah oleh Pemerintah Kota Bandung sebanyak 26 unit yang dikhawatirkan menurunkan penghasilan para sopir angkutan kota.
Koperasi Jasa Angkutan Bandung Tertib Baru (Kobanter Baru) menolak penambahan bus sekolah oleh Pemerintah Kota Bandung./JIBI
Koperasi Jasa Angkutan Bandung Tertib Baru (Kobanter Baru) menolak penambahan bus sekolah oleh Pemerintah Kota Bandung./JIBI
Bisnis.com, BANDUNG -- Koperasi Jasa Angkutan Bandung Tertib Baru (Kobanter Baru) menolak penambahan bus sekolah oleh Pemerintah Kota Bandung sebanyak 26 unit yang dikhawatirkan menurunkan penghasilan para sopir angkutan kota. 
 
Ketua Kobanter Baru Dadang Hamdani mengatakan pihaknya telah menyampaikan surat penolakan kepada Pemkot Bandung, Dinas Perhubungan Kota Bandung, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota (DPRD) Bandung dengan alasan yang kuat. 
 
"Penambahan bus ini akan menambah kemacetan, dan bus idealnya berada di terminal A atau Leuwi Panjang, tetapi ini di terminal C," ujarnya, Selasa (20/1/2015). 
 
Dadang menegaskan kebijakan bus sekolah juga tumpang tindih dengan peraturan wali kota yang mendorong anak bersekolah di kecamatan terdekat dengan sistem rayon. 
 
Selain itu, trayek bus sekolah tersebut bersinggungan langsung dengan rute angkutan kota. Bahkan rute yang ditetapkan tidak jelas, sehingga mengkhawatirkan pengambilan trayek angkot lainnya. 
 
"Kami mengusulkan agar Pemkot Bandung mengganti bus dengan angkot sekolah. Satu bus berbanding lima angkot, atau minimal satu bus berbanding tiga angkota," ungkapnya. 
 
Kobanter Baru juga meminta pemerintah untuk memberikan subsidi dan keseimbangan terkait operasi angkot Bandung. Dengan kata lain, organisasi tersebut meminta pemkot melakukan rerouting dan refueling.
 
Saat ini, 10 bus sekolah Kota Bandung yang telah beroperasi tengah dalam penyimpanan untuk sementara waktu, karena adanya penolakan yang pernah dilayangkan. Bus tersebut akan kembali dioperasikan pada Maret 2015, meskipun sopir angkot tetap menolaknya. 
 
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Ricky Gustiadi memaparkan dengan penambahan 26 unit bus tersebut, totalnya menjadi 36 unit bus yang akan beroperasi di Kota Bandung. 
 
"Busnya sudah ada biaya operasional dan wujud fisiknya. Tinggal dilelangkan dan akan dioperasionalkan mulai tahun ini," ujarnya di Balai Kota Bandung. 
 
Menurut dia, penambahan bus sekolah tersebut sebagiannya berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan sebagian dari APBD Kota Bandung bersamaan dengan penambahan bUs Trans Metro Bandung (TMB). 
 
"Biayanya itu 20  unit dari ABPD, yaitu 10 TMB dan 10 bUs sekolah. Sementara 16 unit lainnya dari bantuan Pemprov Jabar," jelasnya.
 
Ricky menambahkan, bus sekolah tersebut akan dilelangkan untuk pengoperasian di empat Koridor. Sedangkan tambahan 10 unit bus TMB direncanakan beroperasi di koridor 3 dan 4.
 
"Butuh kesepakatan yang jelas dengan berbagai organisasi yang ada dalam pengoperasian 26 bus sekolah dan 10 bus TMB baru ini. Sementara 10 unit yang kembali beroperasi pada Maret nanti, sudah tidak ada masalah dengan pihak manapun."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper