Kabar24.com, TOKYO-- Tingkat kebangkrutan korporasi Jepang dilaporkan menurun ke level terendahnya tahun lalu menyusul permintaan pemerintah agar bank-bank negara itu melonggarkan persyaratan pinjaman untuk korporasi skala kecil-menengah.
Laporan yang dirilis Tokyo Shoko Research Ltd (TSR) mengungkapkan kegagalan bisnis terkontraksi 10,4% pada 2014 atau 9.731 kasus kebangkrutan, terendah sejak 1990. Untuk pertama kalinya dalam 24 tahun, tahun lalu tidak ada perusahaan listingyang mengalami kebangkrutan.
Meski demikian, analis TSR Shinya Matsunaga menyampaikan rendahnya tingkat kebangkrutan korporasi ini bukan merupakan dampak positif dari implementasi Abenomics, sebutan untuk program-program ekonomi usungan Perdana Menteri Shinzo Abe.
"Sulit untuk membenarkan spekulasi rendahnya kebangkrutan merupakan indikator pemulihan ekonomi," ungkap Matsunaga.
Matsunaga merujuk pada Abenomics yang telah menyebabkan yen tergelincir 24% sepanjang tahun lalu yang menyebabkan tingginya harga barang impor sehingga melukai keuangan UMKM.
TSR mencatat 282 korporasi yang bangkrut tahun lalu disebabkan oleh perlemahan yen, lebih tinggi dari perusahaan yang bangkrut dengan sebab yang sama pada 2013, yaitu 139 kasus. (Kabar24.com)
BACA JUGA:
Ini Penyebab Penerimaan China Jatuh ke Level Terendah
HARGA MINYAK MEROSOT: Produksi Tak Mungkin Naik Tahun Ini
HARGA MINYAK MEROSOT: SKK Migas Belum Paksa Kontraktor Revisi Rencana Kerja