Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEREKONOMIAN DAERAH: Buruh Biang Kerok Kerontokan Ekonomi Jatim?

Penaikan upah buruh 22%-23% di sejumlah kota industri di Jawa Timur diyakini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
Ribuan buruh dari berbagai organisasi dan perusahaan melakukan aksi konvoi saat berunjuk rasa di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (1/12). /Antara
Ribuan buruh dari berbagai organisasi dan perusahaan melakukan aksi konvoi saat berunjuk rasa di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (1/12). /Antara

Bisnis.com, Surabaya - Penaikan upah buruh 22%-23% di sejumlah kota industri di Jawa Timur diyakini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Soekowardojo mengatakan pada 2014 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur berada pada kisaran 5,8% - 6,2%. Namun demikian, ke depan ada tantangan internal maupun eksternal.

 "Tantangan internal dapat berupa kenaikan upah minimum kabupaten/kota, sedangkan tantangan eksternal berupa melambatnya ekonomi Eropa dan mitra dagang utama, China dan Jepang," jelasnya, Senin (12/1/2015).

 BI mencatat pada kuartal IV/2014 kinerja ekonomi Jawa Timur diperkirakan berada pada kisaran 5,6%-6% (year on year). Capaian melambat dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya 6,2%.

Pemprov Jatim pada November 2014 juga menetapkan upah minimum kota yang berlaku tahun ini. UMK Kota Surabaya pada 2014 Rp2,2 juta naik 22,7% menjadi Rp2,7 juta pada 2015 dan Gresik UMK semula Rp2,19 juta naik 23% menjadi Rp2,7

Adapun di Sidoarjo upah minimum kabupaten 2014 Rp2,19 juta naik menjadi Rp2,7 juta. Pasuruan yang UMK pada 2014 mencapai Rp2,19 juta naik menjadi Rp2,7 juta. Mojokerto upah minimun tahun lalu Rp2,05 juta naik menjadi Rp2,69 juta.

Meski ada faktor kenaikan upah, Soekowardojo berpendapat pada 2015 ekonomi di Jatim diharapkan masih tumbuh positif. Sementara itu pada 2013, ekonomi Jatim tumbuh 6,55% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada tahun tersebut pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jatim atas dasar harga berlaku sebesar Rp1.136,33 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper