Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JUBIR KPK MENGUNDURKAN DIRI: Abraham Samad Tak Setuju

Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi mengakui bahwa pengunduran dirinya sebagai Juru Bicara KPK mendapatkan penolakan dari beberapa pimpinan yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Ketua KPK Abraham Samad/Antara
Ketua KPK Abraham Samad/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi mengakui bahwa pengunduran dirinya sebagai Juru Bicara KPK mendapatkan penolakan dari beberapa pimpinan yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

SIMAK: Johan Budi Ogah Jadi Jubir Jokowi

"Sampai kemarin, Pak Abraham Samad dan Pak Bambang masih menolak," tutur Johan di kantornya Sabtu (10/1/2015).

Kendati demikian, Johan menegaskan bahwa dirinya tetap akan mengundurkan diri sebagai Juru Bicara KPK. Pasalnya saat ini tugas sebagai Deputi Pencegahan tidak mudah menurut Johan.

"Karena kegiatan Deputi Pencegahan sangat sibuk ya," kata Johan.

Johan berharap pimpinan KPK dapat mengangkat orang lain untuk menjabat sebagai Jubir KPK. Karena menurut Johan, saat ini di KPK banyak fresh graduate yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang Jubir.

"Masih banyak yang fresh graduate dan Jubir yang handal serta progresif dan banyak orang yang bisa menggantikan," tukas Johan. (Kabar24.com)

BACA JUGA:

GM PLN SULUTTENGGO DIPECAT: Ini Komentar Januwarsono

Inilah Asal Usul Nama Kedoya di Jakarta Barat

6 Tanda Pria Sakit Kanker

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Bisnis Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper