Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji Potong Anggaran, Menteri Brasil Urung Ganti Perhitungan Upah Minimum

Janji Presiden Brazil Dilma Rousseff untuk memotong pengeluaran selama masa jabatan kedua yang dimulai Kamis (1/1/2014) menghadapi sandungan awal keras, setelah Menteri Perencanaan menarik kembali janji untuk mengubah cara perhitungan upah minimum di negara itu.
Presiden Brasil Dilma Rousseff (kiri)./Reuters
Presiden Brasil Dilma Rousseff (kiri)./Reuters

Kabar24.com, RIO DE JANEIRO – Janji Presiden Brazil Dilma Rousseff untuk memotong pengeluaran selama masa jabatan kedua yang dimulai Kamis (1/1/2014) menghadapi sandungan awal keras, setelah Menteri Perencanaan menarik kembali janji untuk mengubah cara perhitungan upah minimum di negara itu.

Menteri Nelson Barbosa mengatakan kepada wartawan, Jumat (2/2/2014), hari pertama ketika menempati jabatannya, bahwa ia berencana untuk mengirim konsep perubahan formula yang akan digunakan untuk mengatur upah minimum mulai 2016 kepada Kongres. Namun, sehari kemudian ia mengumumkan melalui situs web kementerian bahwa formula saat ini akan dipertahankan.

Barbosa terpaksa mengambil langkah mundur setelah Rousseff menerima keluhan dari serikat pekerja dan memerintahkan pencabutan, koran O Globo melaporkan.

Panggilan telpon ke bagian pelayanan di Kementerian Perencanaan itu di luar jam kerja normal tidak berjawab. Bagian Humas kementerian ini juga tidak segera menanggapi e-mail permintaan untuk memberikan komentar.

Rumus upah minimum, berdasarkan kenaikan harga konsumen ditambah peningkatan produk domestik bruto selama 2 tahun terakhir, telah mendorong penerimaan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah hingga melampaui angka inflasi.

Penyesuaian itu, meskipun, berdampak tidak hanya pada penerimaan masyarakat berpenghasilan rendah. Sejak pensiun dan gaji pemerintah didasarkan pada kelipatan upah minimum, kenaikan yang kedua dapat kaskade melalui anggaran pemerintah, meningkatkan pengeluaran dari hak-wajib, dan memicu inflasi.

Dengan sebagian besar pengeluaran di Brasil adalah berupa gaji pemerintah dan hak wajib seperti pensiun, banyak ekonom mengatakan pengendalian kenaikan upah minimum, atau mengubah cara mereka mempengaruhi pensiun, sangat penting untuk setiap usaha pemerintah soal pengeluaran.

Barbosa, dibawa oleh Rousseff sebagai salah satu dari kelompok yang ramah pasar keuangan, ekonom dan pejabat bank sentral, diharapkan akan mampu mengontrol pengeluaran dan mendapatkan kembali kepercayaan investor karena pertumbuhan ekonomi Brasil yang melambat dan merangkak.

Menggunakan rumus saat ini, Rousseff akan mengumumkan kenaikan 8,8% upah minimum untuk 2015-788 reais (US$293) per bulan dari 724 reais pada 2014. Upah baru setara dengan gaji tahunan 10.480 reais per tahun ketika tunjangan wajib tahunan dan bonus liburan disertakan.

Semua pekerja Brasil juga memiliki hak untuk mendapatkan uang libur bulanan. (US$ 1 = 2,6931 reais Brasil).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper