Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUNJUNGAN PRESIDEN KE PAPUA: Jokowi Imbau Anggota Gerakan Separatis Papua Turun Gunung

Presiden Joko Widodo mengimbau pelaku gerakan separatis di Papua turun gunung dan keluar dari hutan untuk menempuh jalur damai untuk membangun tanah 'matahari terbit' itu.
Presiden Joko Widodo menyalami warga saat pertemuan dengan Lembaga Masyarakat Adat di Wamena, Papua, Minggu (28/12). Presiden Jokowi menerima sejumlah rekomendasi dari Lembaga Masyarakat Adat yang berisi tentang harapan masyarakat Papua antara lain peningkatan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur./Antara
Presiden Joko Widodo menyalami warga saat pertemuan dengan Lembaga Masyarakat Adat di Wamena, Papua, Minggu (28/12). Presiden Jokowi menerima sejumlah rekomendasi dari Lembaga Masyarakat Adat yang berisi tentang harapan masyarakat Papua antara lain peningkatan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur./Antara

Bisnis.com, JAYAPURA - Presiden Joko Widodo mengimbau pelaku gerakan separatis di Papua turun gunung dan keluar dari hutan untuk menempuh jalur damai untuk membangun tanah 'matahari terbit' itu.

Dalam perayaan puncak hari raya Natal di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (28/12) malam, Jokowi menyatakan ingin mengakhiri konflik dan aksi kekerasan dengan secara damai.

"Kita ingin mengakhiri konflik dan kekerasan, yang di dalam hutan, di atas gunung, mari saling membangun dan berbicara agar damai," ujarnya.

Dengan cara tersebut, sambungnya, Natal bisa menjadi kabar baik buat masyarakat semuanya." Selamat Natal," ucap Jokowi.

Dalam perayaan puncak hari raya Natal itu, Presiden menyampaikan penyesalan mendalam atas peristiwa kekerasan yang terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai, awal Desember lalu.

Mantan Gubernur DKI itu meminta peristiwa tersebut diusut tuntas.

"Di tengah perayaan Natal ini saya menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kekerasaan di Enarotali, Paniai. Saya turut berempati kepada keluarga korban," ujarnya.

Kekerasan kembali terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai pada Senin, 8 Desember 2014. Kekerasan yang dilakukan oknum aparat setempat menewaskan 4 orang dan puluhan orang luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper