Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisatawan Serbu Yogyakarta, Harga Pangan Naik

Pertambahan jumlah wisatawan yang masuk ke wilayah DI Yogyakarta menjelang liburan Natal dan Tahun Baru turut mendorong kenaikan permintaan bahan makanan dan kenaikan harga sejumlah komoditas di kawasan.
Jalan Malioboro. Kunjungan wisatawan meningkat jelang Natal & Tahun Baru/JIBI
Jalan Malioboro. Kunjungan wisatawan meningkat jelang Natal & Tahun Baru/JIBI

Kabar24.com, YOGYAKARTA--Pertambahan jumlah wisatawan yang masuk ke wilayah DI Yogyakarta menjelang liburan Natal dan Tahun Baru turut mendorong kenaikan permintaan bahan makanan dan kenaikan harga sejumlah komoditas di kawasan.

Hal itu mengemuka dalam jumpa pers hasil pantauan harga oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY di Kompleks Kepatihan Danurejan, Yogyakarta, Selasa (23/12/2014).

Dala 2 hari terakhir, tim yang terdiri dari Pemda DIY, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Bank Indonesia (BI), memantau perkembangan harga bahan pangan di lima pasar utama di wilayah DIY.

Lima pasar tersebut yakni Pasar Beringharjo di wilayah Kota Yogyakarta, Pasar Prambanan (Kabupaten Sleman), Pasar Wates (Kabupaten Kulonprogo), Pasar Bantul (Kabupaten Bantul), dan Pasar Argosari (Kabupaten Gunungkidul).

Tim memantau pergerakan harga 30 komoditas. Hasilnya, sebanyak 11 komoditas mengalami kenaikan harga, sebanyak 10 komoditas turun harga, dan sebanyak sembilan komoditas tidak mengalami perubahan harga.

Didik Purwadi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, mengatakan pergerakan harga bahan pangan menjelang periode libur panjang akhir tahun kali ini cukup terkendali. Oleh karena itu, ujarnya, masyarakat tidak perlu panik atau menimbun bahan makanan.

“Konsumsi sewajarnya saja. Memang yang naik [harga] ada. Tetapi yang stabil juga ada. Bahkan ada yang turun juga. Namun secara umum terkendali. Yang [harga] naik pun rata-rata hanya 5%. Paling tinggi sekitar 6,9%,” ujarnya.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni beras–baik beras jenis IR2 maupun beras premium, telur ayam ras, kacang tanah, daging ayam potong, bawang merah, bawang putih sincau, cabe merah besar, cabe merah keriting, cabe rawit merah, dan lele.

Kemudian, komoditas yang tidak mengalami perubahan harga antara lain tepung curah, minyak goreng curah, daging sapi kualitas utama, bawang putih kating, bawal tawar, ikan gurame, udah putih, dan bandeng.

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain gula pasir, tepung, susu bubuk, daging sapi, daging ayam kampung, cabe rawit hijau, nila hitam, nilai merah, dan ikan kembung.

“Memang harga beras sedikit naik. Kemungkinannya lebih karena kenaikan harga BBM. Tetapi pemerintah pusat dan daerah sudah sigap. Hari ini kami dapat surat dari Kemenko Perekonomian untuk menggelar operasi pasar [beras]. Pakai cadangan pemerintah. Untuk koordinasi itu, kami disposisi ke Disperindagkop,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper