Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURUNG ENGGANG: Wuih! Selembar Bulunya Dihargai Rp250.000

Saking sulitnya mendapatkan burung Enggang saat ini, bulu burung khas Kalimantan ini pun dijual mahal hingga Rp250 ribu per lembarnya.
Burung Enggang hasil sitaan/Antara
Burung Enggang hasil sitaan/Antara

Kabar24.com, SANGATTA -- Burung Enggang yang menjadi salah satu kekhasan Kalimantan kian sulit didapatkan.

Saking sulitnya mendapatkan burung Enggang saat ini, bulu burung khas Kalimantan ini pun dijual mahal hingga Rp250 ribu per lembarnya.

Ketua Kesenian Suku Dayak Kenyah Miau Baru, Kecamatan Kongbeng Kajan, 70, mengakui pihaknya harus mengeluarkan uang Rp250 ribu untuk mendapatkan satu lembar bulu burung Enggang.

Menurut Kajan untuk membuat satu buah topi adat untuk menari dibutuhkan 5 hingga 10 lembar buluh burung Enggang.

"Jika dinilai satu topi khas suku dayak yang menggunakan bulu burung Enggang anggarannya mencapai hingga Rp2 juta," kata Kajan menanggapi sulitnya mendapatkan bulu burung Enggang, Selasa (23/12/2014).

Ia mengatakan, mahalnya harga bulu burung Enggang saat ini karena Enggang juga semakin sulit didapatkan.

Di Sangatta kini sulit mendapatkan burung Enggang langsung dari hutan. Hal itulah yang membuat harga bulunya menjadi mahal.

"Kalau dulu kami mudah mencari burung di hutan untuk dibuat topi atau bahan untuk tarian, sekarang susah," katanya.

Dikatakan Kajan, langkanya burung Enggang sekarang ini karena tidak ada lagi hutan tempat mereka bekembang. Semua hutan dan pohon sudah habis dan berubah menjadi kebun sawit dan tambang.

Semua burung dan binatang habis lari entah kemana, karena tidak punya tempat lagi di sini. Wilayah Kongbeng sudah habis hutannya tempat burung-burung hidup bebas.

"Untuk mendapatkan bulu burung Enggang kami harus memesan atau mencari ke luar daerah dan harus mengeluarkan biaya besar," kata dia menambahkan.

Burung Rangkong (Enggang) adalah burung yang terdiri dari 57 spesies yang tersebar di Asia dan Afrika.

Sedangkan 14 spesies terdapat di Indonesia termasuk di wilayah Kongbeng Kutai Timur.

Kajan mengatakan, bahwa burung Enggang gading merupakan salah satu dari 14 jenis burung rangkong yang ada di Indonesia dan menjadi maskot Kalimantan Timur dan termasuk dalam jenis fauna yang dilindungi undang-undang.

Kajan menuding hilangnya burung khas Kalimantan karena rusaknya hutan yang terus-menerus terjadinya penebangan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper