Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARI IBU 22 DESEMBER: Pemerintah Diminta Pastikan Kualitas Kaum Ibu Terjamin

Peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk memastikan kualitas kalangan ibu di Indonesia.
Mahasiswi aktivis HMI membagikan bunga kepada seorang ibu yang menggunakan sepeda motor saat refleksi Hari Ibu Ke-86 di Lhokseumawe, Aceh, Minggu  21 Desember 2014./Antara-Rahmad
Mahasiswi aktivis HMI membagikan bunga kepada seorang ibu yang menggunakan sepeda motor saat refleksi Hari Ibu Ke-86 di Lhokseumawe, Aceh, Minggu 21 Desember 2014./Antara-Rahmad

Kabar24.com, JAKARTA -- Keterjaminan pemenuhan kualitas kaum Ibu di Indonesia menjadi hal yang patut diperhatikan pemerintah.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP Okky Asokawati mengemukakan peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk memastikan kualitas kalangan ibu di Indonesia.

"Target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 semestinya dapat terlaksana dengan baik di pemerintahan Jokowi," katanya dalam pernyataan pers di Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Okky, target penurunan angka kematian anak yang ditargetkan mengurangi 2/3 rasio kematian anak balita serta meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi 2/3 rasio kematian ibu. "Pemerintahan Jokowi harus memastikan target MDGs pada 2015 tercapai dengan baik," katanya.

MDGs juga mendorong adanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. "Hal ini harus diterjemahkan dengan baik oleh pemerintahan Jokowi," katanya.

Gagasan pengurangan jam kerja oleh pemerintahan Jokowi untuk kaum perempuan tampak memang memihak pada kaum ibu. "Namun, diam-diam ide tersebut memukul mundur praktik kesetaraan gender," katanya.

Yang dikesankan, kata Okky, urusan mendidik anak adalah hanya menjadi tanggung jawab ibu. "Saya sarankan, jika ada niat memberi previlige kepada perempuan, lebih baik pemerintah menambah alokasi cuti kepada perempuan," katanya.

"Bukan mengurangi jam kerja yang justru akan menutup peluang bagi para ibu profesional menduduki posisi yang setara dengan para laki-laki di tempat kerja," kata legislator dari Dapil DKI Jakarta II (Jaksel dan Luar Negeri) itu.

Okky juga mengatakan bonus demografi yang dimiliki Indonesia pada tahun 2020-2030 harus dari sekarang dipersiapkan oleh pemerintah. Salah satu cara untuk memastikan bonus demografi dengan memastikan kesehatan para ibu.

"Amanat konstitusi dalam menjunjung hak azasi manusia (HAM) dalam kenyataannya, kaum perempuan justru paling banyak menjadi korban," katanya.

Seperti yang menimpa Asisten Rumah Tangga (ART), Tenaga Kerja Wanita (TKW) hingga praktik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). "Fakta di lapangan ini harus menjadi perhatian pemerintah dan aparat penegak hukum," katanya.

Ia menambahkan peran ibu dalam menyiapkan generasi ke depan itu sangat vital. "Ancaman bonus demografi seperti HIV/AIDS, narkoba dan miras harus diantisipasi serius oleh pemerintah dan kaum ibu sendiri," kata Okky. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper