Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Rusia, Pertumbuhan atau Stabilisasi Rubel

Pemerintah Rusia dinilai harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi demi menstabilisasi mata uang Rubel pada tahun depan.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi

Bisnis.com, MOSKWA - Pemerintah Rusia dinilai harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi demi menstabilisasi mata uang Rubel pada tahun depan.

Langkah ini perlu diambil untuk mengimbangi potensi risiko eksternal seperti paket sanksi lanjutan dari Amerika Serikat dan Eropa.

Danske Bank A/S menyatakan pertumbuhan Rusia bisa tergerus hingga 7,9% pada 2015 jika benar upaya itu dilakukan.

"Kami melihat ada tekanan berat terhadap moneter Rusia pada tahun depan. Ekonomi Rusia bisa jadi terkontraksi 1,8%," ujar Ekonom Danske Vladimir Miklashevsky, Senin
(22/12).

Tantangan Bank Sentral Rusia (Central Bank of Russia/CBR) untuk menstabilisasi rubel semakin berat karena AS dan Eropa melemparkan sinyal siap menjatuhkan sanksi lanjutan. Selain itu, tren harga minyak mentah dunia juga belum menunjukkan tanda penguatan dan bahkan terus mengalami penurunan.

Rubel sendiri kehilangan seperlima nilainya hanya pada 16 Desember 2014, yang direspons oleh bank sentral dengan menaikkan suku bunga sebesar 6,5%.

Namun, langkah ini  belum terbukti mampu mengatasi depresiasi mendalam yang dialami Rrubel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper