Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perangi ISIS, Pasukan Kurdi Rebut Kota Kecil Sinjar

Pasukan keamanan suku Kurdi yang beberapa waktu lalu mendapat bantuan pelatihan dari pasukan Inggris berhasil memukul mundur pasukan ISIS atau Islamic State (IS) dalam sebuah pertempuran di Irak.
Ilustrasi: Pasukan Peshmerga/Reuters
Ilustrasi: Pasukan Peshmerga/Reuters

Kabar24.com, BAGHDAD -- Pasukan keamanan suku Kurdi yang beberapa waktu lalu mendapat bantuan pelatihan dari pasukan Inggris berhasil memukul mundur pasukan ISIS atau Islamic State (IS) dalam sebuah pertempuran di Irak.

Pasukan keamanan Kurdi pada Ahad (21/12) merebut sebagian besar Kota Kecil Sinjar di Provinsi Nineveh, Irak Utara, kata jejaring resmi suku Kurdi dan satu sumber keamanan.

Operasi tersebut dilakukan sehari setelah pasukan keamanan merebut wilayah di kota kecil itu, sementara bentrokan sengit berlanjut melawan anggota Negara Islam (IS) di dalam kota tersebut dan sekitarnya.

Baku-tembak sengit dan ledakan kuat terus terjadi sepanjang Ahad di Sinjar, saat pasukan Kurdi --yang dikenal dengan nama Peshmerga-- bertempur untuk membebaskan sisa kantung kecil di dalam kota itu, sekitar 100 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Provinsi Nineveh, Mosul, kata jejaring Partai Demokratik Kurdistan (KDP), partai utama Kurdi yang dipimpin oleh Presiden regional Masoud Barzani.

Beberapa tim ahli peledak menjinakkan banyak ranjau darat, bom pinggir jalan dan perangkap yang dipasang di beberapa bangunan, kata Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Senin (22/12) pagi.

Pengikut kelompok fanatik IS telah memasang semua peledak dan perangkap di kota kecil tersebut, kata jejaring itu.

Pelaku teror, katanya, memasang banyak ranjau darat dan bom di rumah dan jalan di kota kecil tersebut, tapi "segera setelah kami memasuki kota itu, kami mulai membersihkan semuanya", kata Qasim Shasho, pemimpin Peshmerga di Kota Kecil Sinjar, yang dikutip jejaring tersebut.

Shasho juga menyatakan personelnya menemukan satu kuburan massal di desa di luar kota kecil itu. Kuburan massal tersebut berisi 70 sampai 80 mayat, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kata jejaring itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper